Apakah Kompasianer tahu jika kini telah terdeteksi kasus hepatitis akut misterius yang telah teridentifikasi di 11 negara? Sebagian besar terjadi di beberapa negara di Eropa.
Meski begitu ---Dikutip dari KOMPAS.COM--- kasus ini juga telah mencapai Asia dengan kasus pertama dilaporkan oleh Jepang dan Singapura.
Di Indonesia sendiri, saat ini sudah ada 3 anak yang meninggal dunia di RSCM dengan dugaan hepatitis akut misterius tersebut, tanpa diketahui penyebab pastinya.
Untuk sekadar diketahui, selama ini hepatitis juga dikenal juga dengan sebutan penyakit kuning, karena salah satu gejalanya adalah warna kuning yang khas pada kulit dan mata.
Memang, pada kasus hepatitis misterius ini, identifikasi yang dilakukan tidak cukup dengan gejala penyakit hepatitis biasa.
Pihak pemerintah melalui Kementerian RI telah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Waspadai bila terjadi perubahan warna urin, feses pucat, nyeri sendi/pegal, mual, lesu, dan diare.
Bagaimana tanggapan Kompasianer atas temuan adanya kasus hepatitis akut misterius ini?
Bagaimana cara kita memproteksi anak dan keluarga dari penyakit ini, terutama selama periode libur lebaran yang membuat kita banyak berinteraksi dengan orang banyak?
Apakah Kompasianer ada yang pernah kena penyakit kuning? Apa yang dirasakan dan bagaimana cara Kompasianer menjalani proses penyembuhan?
Apa saja pantangan dan laku hidup yang dijalankan? Misalnya dengan tidak berbagi alat makan dengan orang lain, menjaga kebersihan diri, dll. Siapa tahu pengalaman Kompasianer dapat menjadi kiat pencegahan bagi orang lain.
Silakan tambah label Hepatitis Misterius (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H