Apakah kamu menyadari bahwa setahun belakangan ini anak muda kian gencar mengandalkan media sosial (medsos) sebagai ruang untuk mengangkat isu-isu sosial?
Dari medsos, warganet dapat membantu mengadvokasi kasus pelecehan seksual yang dipendam bertahun-tahun. Dari medsos, kita semua membantu seorang kakak menemukan adiknya yang hilang sejak lama.
Dari medsos, kita bersama-sama mengkritik penerapan hukum, mengkoreksi birokrasi, berdialog, dan mengapesiasi kinerja pihak-pihak yang profesional.
Betapa generasi muda dapat menunjukkan bahwa gerakan sosial tak harus dibangun dari pertemuan-pertemua yang kini terhalang pandemi. Gerakan sosial juga dapat dimulai dari medsos. Dari genggaman. Dari dunia yang mereka akrabi sehari-hari.
Pemuda dan pemudi --terutama dari gen Z-- juga menunjukkan bahwa kritik yang dilontarkan oleh generasi pendahulunya tak selamanya benar. Gen Z juga bisa memperjuangkan value meski dengan cara yang kurang dipahami generasi seelumnya.
Memperingati hari Sumpah Pemuda yang tahun ini bertema "Bersatu, Bangkit dan Tumbuh", gerakan digital para anak muda ini dapat menjadi satu indikasi baik bagaimana generasi mendatang dapat bersatu, bangkit dan tumbuh dengan cara yang khas.
Yang perlu kita tanamkan adalah semoga generasi muda Indonesia itu sendiri dapat terus menggunakan medsos dengan lebih dewasa, bijak, dan menghayati nilai-nilai keindonesiaan pada setiap aktivitasnya.
Bagaimana Kompasianer melihat geliat generasi muda dalam menggunakan medsos? Apakah mereka telah mencerminkan tema Sumpah Pemuda 2021?
Tulis opini, pengalaman, kritik/saran dengan menyematkan label Sumpah Pemuda 2021 pada setiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H