Untuk mencegah siswa mengakses konten negatif dan pornografi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengeluarkan wacana untuk melarang siswa membawa ponsel ke sekolah. Selain itu, beliau mengimbau orang tua untuk mendampingi anak bila sedang mengakses ponsel di rumah. Dalam pelaksanaannya, Menteri Yohana akan membicarakan ide tersebut dengan Kementerian Pendidikan dan lembaga-lembaga terkait, termasuk rincian sanksi bagi siswa yang kedapatan membawa HP. Bila aturan tersebut disetujui, maka akan diberlakukan bagi siswa TK hingga SMA.
[caption caption="Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana Susana Yembise. KOMPAS.com/SRI LESTARI"][/caption]Wacana tersebut akhirnya menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagi masyarakat yang menolak, alasan yang paling umum adalah langkah tersebut bukan cara yang tepat untuk melindungi siswa dari paparan konten negatif dari internet dan hanya menjauhkan siswa dari perkembangan teknologi. Berikut adalah 7 pandangan kompasianer terhadap aturan pelarangan membawa ponsel ke sekolah, berdasarkan tulisan yang sudah masuk di topik pilihan Siswa Dilarang Bawa Ponsel ke Sekolah.
1. Siswa Akses Situs Porno di Sekolah? Antisipasi dengan Ini!
[caption caption="Ilustrasi - konten pornografi disensor (Shutterstock)"]
2. Masukan untuk Menteri Yohana dan Menteri Anies Terkait Larangan Bawa Ponsel Ke Sekolah
[caption caption="Ilustrasi Ponsel (Oik Yusuf/kompas.com)"]
3. Laptop Boleh, Kok Ponsel Tidak?
[caption caption="Ilustrasi - laptop dan smartphone (Shutterstock)"]
4. Kebijakan yang Tak Bijak
[caption caption="Ilustrasi - orang tua mendidik anak cara menggunakan ponsel dengan baik. (Shutterstock)"]
5. Menanggapi Pelarangan Ponsel dari Sudut Pandang Seorang Siswa
[caption caption="Sumber Gambar: BBC"]
6. Jangan Larang Pelajar Bawa Ponsel dan Gawai ke Sekolah!
[caption caption="Ilustrasi - ponsel (Shutterstock)"]
Selain menyatakan ketidasetujuannya, Faris juga memberikan solusi agar anak sekolah tidak mengakses konten pornografi dengan HP, yaitu dengan pendekatan religius dan peran serta orangtua untuk mengawasi konten yang ada di HP sang anak.
***
 Berdasarkan 6 artikel pilihan Kompasiana tentang pelarangan membawa ponsel ke sekolah, sebagian besar menolak ide tersebut. Namun, mereka juga memberikan solusi kepada pemerintah dan sekolah agar para generasi muda tidak mudah terjebak dengan konten negatif dan pornografi dari HP.
Secara umum, mereka menawarkan ide agar sekolah melakukan edukasi kepada para siswa tentang penggunaan teknologi yang baik dan benar sehingga siswa tidak mudah tergoda oleh konten negatif. Peran serta pemerintah untuk mendukung kegiatan sekolah dalam membuat acara seminar pemanfaatan teknologi juga akan sangat membantu untuk memperluas wawasan siswa. (LBT)