Pada masanya, dulu, membeli pakaian bekas adalah kesenangan tersendiri. Kita seakan tertantang dapat menemukan pakaian yang-bukan-hanya-layak-pakai, tetapi tetap keren di antara begitu banyaknya pilihan.
Kompasiana tentu pernah mencobanya, kan? Atau, justru merasa sangsi karena pakaian tersebut bekas --takut ada apa-apanya?
Namun, kini tren membeli pakaian bekas (kembali) booming di kalangan anak muda. Thrifting, begitu mereka menyebutnya.
Sebab, orang-orang dapat membeli pakaian bagus dengan harga yang terjangkau dengan kondisi yang masih layak dipakai.
Tidak hanya itu, ada alasan lain mengapa banyak yang tertarik pada pakaian bekas karena (1) alturistik dan (2) ekologis--limbah pakaian.
Bahkan kini mulai banyak kita dapati di media sosial maupun platform jual-beli yang jadi andalan toko tersebut adalah pakaian-pakaian bekasnya.
Bagaimana tanggapan Kompasianer terkait fenomena pakaian bekas yang kini sedang tren di dunia fesyen? Atau, barangkali, punya kenangan atau pengalaman kala berbelanja pakaian bekas?
Coba ceritakan kisah Kompasianer dengan menambahkan label Tren Pakaian Bekas (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI