Umumnya awal tahun baru Islam diperingati sebagai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Selain itu, peristiwa ini juga dimaknai sebagai penegasan pentingnya menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan.
Namun ada yang tidak boleh kita lupakan dari peringatan ini, yaitu arti dari Muharram itu sendiri.
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan, yaitu bulan yang di dalamnya dilarang (diharamkan) melakukan peperangan.
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar..." (Q.S. al-Baqarah/ 2: 217).
Di sisi lain, dalam bulan Muharram terkandung semangat hijrah, atau berpindah. Dalam artian, berpindah dari yang belum baik menjadi lebih baik.
Maka, tak berlebihan bila memaknai bulan Muharram atau tahun baru Islam adalah sebagai sebuah pesan perdamaian sebagaimana nilai Islam itu sendiri.
Tetapi, bagiamana dengan kamu dalam memaknai tahun baru Islam, terutama di tengah kondisi saat ini?
Yuk, bagikan opini atau cerita-cerita di sekitar kamu dalam perayaan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah di Kompasiana dengan menyertakan label Tahun Baru Islam 2020 (menggunakan spasi) pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H