Resmi, akhirnya PDI-P mengusung Gibran Rakabuming Raka dengan Teguh Prakosa  untuk maju dan bertarung pada pemilihan Wali Kota Solo 2020.
Akan tetapi banyak yang menyangkan hal itu, sebab seperti ada upaya membangun dinasti politik dari Presiden Joko Widodo.
Dinasti politik bukan hal yang baru di Indonesia dan diperbolehkan pula oleh Konstitusi. Terlebih, tidak ada jaminan pula bahwa dalam pemilihan umum pihak keluarga yang dicalonkan akan keluar sebagai pemenang.
Namun, dalam praktik politik seperti itu, besar kemungkinan bisa terjadi konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang. Itulah yang selalu ditakutkan dan ingatkan dari lahirnya dinasti politik.
Apa tanggapan Kompasianer terhadap dinasti politik yang mungkin juga terjadi di tempatmu? Apakah dengan membangun dinasti politik jadi cara cepat dan singkat untuk mengenalkan diri kala bertarung dalam pemilu?
Silakan tulis opini maupun pendapat Kompasianer dengan menambahkan label Membangun Dinasti Politik (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H