Sejak kegiatan belajar-mengajar dilakukan di rumah dan dilakukan secara daring. Bersamaan dengan itu juga, sejumlah mahasiswa menemui kendala, terutama mengenai biaya.
Rata-rata mahasiswa mengeluhkan besarnya biaya yang harus mereka keluarkan untuk aktivitas belajar, mulai dari pulsa hingga biaya uang kuliah tunggal atau UKT.
Mereka pun menuntut agar UKT diturunkan dan mendapatkan fasilitas memadai saat kuliah daring, seperti subsidi pulsa bagi mahasiswa.
Banyak dari mereka menganggap bahwa hak yang diterima mahasiswa selama pembelajaran daring tak sebanding dengan biaya UKT yang dibayarkan selama satu semester. Bahkan, keluhan para mahasiswa beberapa kali menjadi trending topik di Twitter.
Pengamat pendidikan Darmaningtyas meminta agar pemerintah bisa menggratiskan UKT pada mahasiswa di semester ganjil mendatang.
"Bebaskan saja UKT untuk PTN pada semester ini, yang dipersoalkan kan pasti yang akan masuk bulan Juli atau semester ganjil. Karena kuliahnya juga tidak jelas ya lebih baik dibebaskan," kata Darmaningtyas seperti dilansir KOMPAS.com, Selasa (2/6/2020).
Menurut dia, perguruan tinggi negeri pasti mendapatkan subsidi dari pemerintah, sementara UKT biasanya digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Kompasianer, apakah UKT perlu dihentikan sementara mengingat tak semua mahasiswa mampu untuk terus membayar? Atau justru perlu terus dijalankan demi lancarnya kegiatan belajar-mengajar?
Dan bagaimana pandangan kamu yang mungkin kebetulan berprofesi dosen, adakah solusi dari persoalan ini?
Bagikan opini kamu di Kompasiana baik dengan artikel maupun video dan jangan lupa untuk menyematkan label Biaya UKT (menggunakan spasi) pada tiap kontennya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H