Biar bagaimanapun roda ekonomi mesti berputar. Tetapi bagaimana mau berputar kalau tak ada yang menggerakkan? UMKM kita butuh pembeli tapi di manapun seindonesia, telah terjadi kelemahan ekonomi. Dan para pembeli telah menghilang dari jalan, pasar, dan melakukan karantina mandiri.
Kita bisa membaca atau melihat sendiri betapa pedagang kecil merasakan dampak sosial ekonomi dari serbuan Corona. Penjaja di depan sekolah, perkantoran, ruko sewa, maupun yang berkeliling ke gang-gang hunian.
Kita pasti menyadarinya, sudah 2 minggu belakangan semakin jarang pedagang lewat depan rumah. Pertanyaannya: ke mana mereka? Apakah mereka mengubah cara dengan berjualan dari rumah? Atau malah tak memiliki modal sama sekali sehingga memilih untuk menghemat dana demi kebutuhan pribadi?
Dalam kondisi seperti ini, sejumlah pelaku usaha bersiasat agar usaha tetap jalan, bukan?
Apakah usahamu juga terdampak? Atau apakah kamu memiliki kisah tentang pelaku usaha di sekitarmu? Bagaimana caramu mendukung supaya pengusaha kecil kita tak gulung tikar? Mungkin dengan membeli dan menambahkan tip? Atau lebih suka gotong royong membantu kebutuhan mereka?
Silakan tulis opini atau reportase mengenai topik tersebut dengan menambahkan label Semangat untuk UMKM (menggunakan spasi) pada setiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H