Sepertinya klarifikasi penyanyi Agnez Mo --nama panggilan Agnes Monica-- atas ucapannya ketika hadir di sebuah acara musik di New York, Amerika Serikat, belum juga cukup. Perdebatannya semakin panjang dan bila ditelah dari beragam sudut pandang justru menarik.
Sedikit mengingat, ketika acara tersebut Agnez Mo memang mengucapkan "bukan berdarah Indonesia". Hanya saja ucapan itu dipotong dan dilepaskan konteksnya.
Padahal, maksud dari ucapan itu, dalam klasifikasinya di media sosial adalah bahwa ia tumbuh dalam budaya yang beragam.
"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusi budaya adalah yang saya pilih. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman. Saya menyukai ketika saya bisa berbagi sesuatu tentang asal dan negara saya," kata Agnez.
Namun, karena diterima sepotong dan tidak utuh, jadilah Agnez Mo dianggap tidak nasionalis. Narasi lainnya malah menyebut kalau hilangnya kebanggaannya menjadi orang Indonesia karena ia kini telah berkarir di luar negeri.
Dari sinilah kemudian bisa muncul pertanyaan: menurut Kompasianer, apakah yang dimaksud dengan "Nasionalisme"? Dan perilaku seperti apa yang selayaknya dapat menggambarkan kadar nasionalisme seseorang? Ataukah Anda punya pengalaman di isu serupa?
Silakan tulis opini atau pengalaman, barangkali, atas topik berikut dengan menambahkan label Nasionalisme ala Saya (menggunakan spasi) pada setiap artikel.