Meski masih 'malu-malu', musim hujan sudah menampakkan diri. Sekaligus, menandakan musim pancaroba tiba. Dan bila pancaroba tiba, artinya, kita mesti pandai-pandai jaga kesehatan.
Sayangnya, menjaga kesehatan bukanlah harga murah. Di luar persoalan tarif BPJS, obat-obatan bukanlah barang ramah isi dompet.
Baiklah, katakan kita sanggup untuk terus menerus membeli obat. Pertanyaannya, apakah kita sudah masak dan matang dalam memahami obat-obatan sesuai kebutuhan tubuh? Atau sudahkah kita mengerti bagaimana seharusnya obat-obatan diperlakukan?
Kementerian Kesehatan pernah mengingatkan masyarakat terkait hal ini, yakni mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi obat sesuai aturan dan resep dokter. Mengingat masih minimnya informasi dan ketidakpatuhan mengonsumsi obat baik generik maupun resep dokter.
Kompasianer Irmina Gultom dalam artikelnya berjudul Jangan Sembarangan Membuang Obat, Kenali "Dagusibu" agar Obat Anda Tak Disalahgunakan menerangkan bagaimana seharusnya mengelola obat dengan benar.
Pun bagi Anda pengguna obat tradisional. Penggunaan obat tradisional yang salah juga dapat menimbulkan efek samping jika tidak digunakan dengan benar. Dikonsumsi bersama dengan obat kimia lain atau dikonsumsi oleh pasien yang dikontraindikasikan (dilarang) pada kondisi tertentu, misalnya.
Kompasianer, bagaimana opini Anda mengenai kebiasaan cara kita mengonsumsi obat, mengingat kita berada di musim yang cukup rentan terserang penyakit?
Atau adakah yang ingin dibagikan ke publik seputar-seputar kesalahan-kesalahan yang jamak kita jumpai dalam hal mengonsumsi obat-obatan?
Bagikan opini Anda mengenai terakit ini di Kompasiana dengan menyematkan label Pintar Konsumsi Obat (menggunakan spasi) pada tiap artikelnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H