Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Papua dan Papua Barat, Tempat Terbit Matahari Indonesia

11 Juni 2018   07:30 Diperbarui: 15 Juni 2018   18:42 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila pengumuman topik pilihan #KabarDariSeberang lain kerap dimulai dari sudut pandang pariwisata, sejarah, dan budaya, bagaimana jika kali ini kita berangkat dari olahraga?

Papua dan sepak bola merupakan dua kutub yang tak bisa terpisahkan. Dengan bakat alami yang warga Papua miliki, khususnya di cabang sepak bola, nama pulau tersebut kian harum di kancah kompetisi.

Kiprah Persipura Jayapura di ajang Piala AFC edisi 2014 menjadi pendobrak sejarah sepak bola Indonesia. Mereka menjadi kesebelasan pertama yang berhasil menembus babak semifinal sebelum akhirnya dipermalukan wakil asal Kuwait, Qadsia SC dengan agregat 16-2.

Kekayaan yang tercermin dari lapangan hijau
Tentunya kita sepakat bahwa sepak bola bukan hanya sekadar olahraga. Gaya permainan, yel-yel suporter, serta budaya organisasi klub dapat mencerminkan kultur bahkan kondisi politik suatu wilayah.

Demikian pula klub-klub Bumi Cenderawasih sedikit-banyak dapat memperkenalkan kepada publik tentang kearifan lokal, keragaman flora dan fauna, busana adat, dan sedikit tradisi-tradisi dari ratusan suku yang mendiami Pulau Papua.

Provinsi Papua yang sejak tahun 2007 resmi memiliki pemekaran bernama Provinsi Papua Barat tersebut adalah rumah bagi titik tertinggi Indonesia dengan Puncak Jaya/Carstensz, selain menjadi habitat bagi satwa endemik udang selingkuh di Wamena dan kura-kura reimani di Merauke. Dan jangan lupakan ratusan bahasa daerah dari ratusan suku.

Namun segala rimba keindahan, luasnya wilayah, dan potensi  Papua dan Papua Barat juga kerap disertai dengan kabar yang kurang baik tentang "pembangunan", edukasi, kesehatan, separatisme, dan terutama tentang kisah tambang yang terus bergulir setiap tahun di media massa kita

Tapi tidakkah sesungguhnya masih banyak cerita dari apa yang selama ini kita ketahui tentang Papua? Dan tugas kita lah untuk menjadi "lapangan hijau" yang menyajikan gambaran tentang Papua dan Papua Barat. Supaya kawan-kawan seluruh Indonesia lebih kenal, supaya kita sendiri akan menjadi suporter yang meneriakkan yel-yel untuk mendukung saudara sebangsa di sisi paling timur.

Kabar dari seberang timur
Untuk itu, kami mengajak Kompasianer sekalian untuk andil dalam membangun Papua lewat tulisan, foto, atau video dalam bentuk reportase, kenangan, maupun opini menyangkut seluruh aspek kehidupan di Provinsi Papua dan Papua Barat ini di Kompasiana. Anda tak perlu bermukim di kedua provinsi tersebut untuk dapat mengikuti proram ini

Jangan lupa berikan label SaatnyaPapuaDanPapuaBarat dan KabarDariSeberang pada setiap artikel Anda. Periode penulisan berlangsung sejak 11 hingga 17 Juni 2018.

(LUK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun