Besok, 15 Februari 2017 sebanyak 101 daerah akan memilih calon kepala daerah masing-masing dalam Pilkada secara serentak. Namun dari 101 daerah di Indonesia ini yang paling menyita perhatian adalah DKI Jakarta.
Hawa panas Pilkada DKI Jakarta sudah terasa jauh-jauh hari sebelumnya, bahkan tidak sedikit pengamat yang menilai bahwa Pilkada tahun ini tidak kalah seru dengan Pilpres pada 2014 lalu.
Memang, selain sebagai Ibu Kota, Jakarta dianggap cerminan atau miniatur Indonesia karena di dalamnya berisi masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Agama, budaya, pendidikan hingga etnis. Sehingga sangat menarik mencermati bagaimana calon pemimpin di DKI memaparkan program-programnya untuk membenahi Jakarta dengan segudang masalahnya ini. Â
Tiga pasangan dengan latar belakang berbeda-beda  mendeklarasikan dirinya untuk bersaing menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Agus Harimurti Yudhoyono yang berlatarbelakang militer, Basuki Tjahaja Purnama yang kini masih menjabat sebagai Gubernur DKI, dan Anies Baswedan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Meski memiliki latar belakang yang berbeda, ketiganya memiliki satu tujuan yang sama; membawa Jakarta menjadi lebih baik.
Ketiga pasangan calon tersebut membawa program yang berbeda-beda, tentu saja sangat menarik untuk melihat tingkat elektabilitas masing-masing pasangan calon menjelang Pilkada besok hari. Oleh karena itu dalam satu minggu terakhir jelang Pilkada, Kompasiana pun melakukan polling untuk memberikan gambaran dan perkiraan hasil Pilkada DKI Jakarta nanti.
Sebagai nomor urut pertama, Agus Harimurti Yudhoyono & Sylviana Murni hanya mendapat suara sebanyak 6% dari total keseluruhan pemilih dalam survei ini. Sedangkan pasangan Ahok - Djarot meraih suara yang sangat mendominasi yaitu sebanyak 83% sedangkan pasangan Anies - Sandiaga mendapat suara sebanyak 11%.
"Ahok-Djarot 83%, Anies-Sandiaga 11% dan AHY-Sylvi 6%"
Jika kita berkaca pada hasil survei tiga lembaga survei lainnya yaitu Poltracking, LSI Denny JA, dan PT Grup Riset Potensial (GRP) sebagaimana diberitakan Kompas.com, maka hasil polling di Kompasiana sangat bertolakbelakang.
Pada pekan ke tiga Januari lalu, ketiga lembaga ini merilis hasil survei mereka. Dari hasil survei yang dilakukan Poltracking, elektabilitas AHY-Sylvi berada di posisi paling atas dengan angka sebesar 30,25% sedangkan Ahok-Djarot berada di posisi ke dua dengan suara sebanyak 28,88% dan pasangan Anies-Sandi mendapat jumlah suara yang tidak terpaut jauh dengan pencapaian 28,63%.
Hasil survei LSI Denny JA pun terlihat serupa. AHY-Sylvi memimpin perolehan suara sebanyak 36,7% kemudian disusul oleh Ahok-Djarot dengan suara sebanyak 32,6% dan Anies-Sandi 21,4%.
Namun dari survei PT Grup Riset Potensial (GRP) hasilnya sedikit berbeda. Pada posisi pertama masih dipegang oleh pasangan nomor urut pertama, AHY-Sylvi dengan angka mencapai 45% sedangkan pada urutan kedua Anies-Sandi mendapat suara sebanyak 23,5% dan pasangan Ahok-Djarot berada pada posisi ke tiga dengan suara sebanyak 23,3% dan sisanya sebanyak 8,2% belum menentukan pilihan.
"Dari hasil survei ketiga lembaga di atas, pasangan AHY-Sylvi konsisten unggul di posisi pertama"