Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Debat Pilkada Banten hingga Kepunahan Cheetah, Inilah Headline Pilihan Hari Ini

29 Desember 2016   19:11 Diperbarui: 30 Desember 2016   00:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana sebagai media warga menampung ratusan artikel setiap harinya dengan berbagai genre. Mulai dari ulasan kesehatan, kuliner, humaniora, teknologi hingga wisata. Perputaran headline di Kompasiana pun begitu cepat. Banyak ulasan-ulasan berbobot yang mungkin Anda lewatkan. Dan berikut ini adalah 5 artikel headline pilihan di Kompasiana.

1. Berat Badan Naik Selama Liburan Bukan Cuma Masalah Orang Indonesia

Ilustrasi. Weighthealth
Ilustrasi. Weighthealth
Masalah berat badan naik selama liburan ternyata bukan hanya menjadi masalah orang Indonesia. Sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa tiga negara yaitu Jepang, Jerman dan Amerika Serikat ternyata mengalami masalah yang serupa.

Dalam jurnal tersebut diambil simpulan bahwa orang-orang yang ada di tiga negara itu mengalami kenaikan berat badan ketika natal sampai tahun baru.

Selama musim libur natal dan tahun baru adalah waktu di mana kenaikan berat badan mencapai titik terberatnya. Di jerman rata-rata meningkat 0,8 kilogram, AS meningkat 0,6 kilogram dan Jepang rata-rata 0,5 kilogram.

Selengkapnya

2. Industri Hoax dan Kelompok Gagal Move On

Ilustrasi. Thatnonsense
Ilustrasi. Thatnonsense
Di zaman kedigdayaan dunia maya saat ini tidak ada lagi monopoli informasi. Siapa pun bisa menjadi juru informasi. Kebenaran informasi dari beragam perspektif disuguhkan. Sehingga penerima informasi menjadi raja dalam logika pasar bebas.

Dunia maya adalah peradaban baru, sehingga barangkali masyarakat penggunanya masih berada di tataran paling awal dari peradaban tersebut. Barbar dan liar! Keliaran dalam menanggapi informasi semakin lengkap dengan menghadirkan link-link hoax yang menegaskan ‘kebenaran’ argumentasi komentator.

Jika demikian, hoax bukan lagi dibuat atas dasar keisengan, tetapi demi kepentingan tertentu. Pendukung data bagi cyber army dalam melakukan gerilya dalam mengkonstruksi pemahaman masyarakat berdasar apa yang mereka kehendaki.

Selengkapnya

3. Debat Pilkada Banten, Miskin Gagasan dan Normatif

Ilustrasi pemilihan umum. Kompas.com
Ilustrasi pemilihan umum. Kompas.com
Debat Cagub dan Cawagub Banten yang disiarkan di sebuah stasiun televisi swasta merupakan sarana agar masyarakat Banten dapat memilih dengan tepat pemimpin terbaik pada periode mendatang. Namun melihat paparan dan gagasan yang disampaikan kedua calon, nampaknya kurang meyakinkan.

Melihat proses berjalannya debat, cukup disayangkan potensi besar Banten tidak mampu dieksplorasi dalam bentuk gagasan yang lebih konkret dalam penyampaian visi dan misi. Jika melihat kedua pasangan, ketika penjabaran visi-misi terlihat normatif.

Nampaknya ‘kosong gagasan” menjadi penilaian yang cukup subjektif. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Melihat proses debat yang berlangsung, masing-masing Cagub dan Cawagub tidak memperlihatkan gagasan konkret yang dibawa untuk perbaikan Banten. Mungkin hal ini bukan berarti tidak ada program yang bagus dari kedua pasang calon melainkan cara penyampaiannya yang masih normatif dan konvensional.

Selengkapnya 

4. "Big Picture" untuk Jokowi: Waspadai "Proxy War" Keuangan Negara

Ilustrasi proxy war. Cold War Cartoon
Ilustrasi proxy war. Cold War Cartoon
Kedaulatan negara adalah harga mati, maka proxy war harus diwaspadai dari segala lini. Ketika pemimpin bangsa ini mulai menyadari bahwa proxy war masih terus mengincar negara ini dari segala sisi,  kita harus siap untuk menghadapinya.

Membaca Outlook Perekonomian Indonesia, komposisi APBN dari sisi pendapatan maupun dari sisi pengeluaran, kebijakan menjaga harga agar tetap stabil, bahkan dalam mengikuti perkembangan reformasi perpajakan, akhirnya memunculkan sudut pandang yang lain. Setiap bidang membutuhkan orang-orang yang ahli di bidangnya, baik ahli ekonomi, ahli politik atau spesialisnya untuk membuat pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Tetapi ternyata hal itu belumlah cukup. Masih diperlukan orang yang mampu merangkai satu bagian dengan bagian lainnya hingga bertemu benang merahnya agar setiap kebijakan pada setiap bagiannya dapat saling mendukung dalam sebuah sinergi dan tidak berjalan sendiri-sendiri, dalam sebuah korelasi dan menjadi rangkaian kekuatan sehingga tidak putus pada bagian per bagiannya. Ekonomi, politik, budaya yang akhirnya melahirkan karakter bangsa yang tersendiri, bukan impor karakter dan budaya.

Selengkapnya

5. Lonceng Kepunahan Cheetah

Cheetah yang menuju kepunahan. National Geographic
Cheetah yang menuju kepunahan. National Geographic
Studi terkait habitat dan jumlah Cheetah yang tercatata dalam the journal Proceedings of the National Academy of Sciences ini dinilai oleh banyak kalangan sebagai studi yang paling komprehensif yang menghasilkan data jumlah Cheetah yang paling akurat yang ada saat ini.

Menurut publikasi, jumlah Cheetah yang ada di dunia hanya tinggal 7,100 ekor saja dan habitat mereka saat ini sudah menciut 91% jika dibandingkan dengan wilayah yang pernah tercatat sebagai habitat alami Cheetah.

Di samping perburuan illegal penurunan populasi Cheetah yang sangat drastis ini disebabkan juga oleh konflik lingkungan tempat antara tinggal antara manusia dan habitat Cheetah, perburuan berlebihan, kehilangan habitat dan perdagangan illegal bagian tubuh Cheetah, perdagangan sebagai hewan peliharaan eksotik.

Selengkapnya

(YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun