Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pondok Sandal Jodoh hingga Hacker, Inilah Headline Pilihan Hari Ini

19 Desember 2016   20:46 Diperbarui: 19 Desember 2016   21:07 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.pixabay.com | mojzagrebinfo

Seperi biasa, kami mencoba merekomendasikan kepada Anda beberapa headline menarik yang mungkin luput dari troli referensi bacaan Anda. Berikut adalah lima headline rekomendasi untuk Anda.

1. Menguak 4 Motivasi Hacker dalam "Menjebol" Sistem Website

www.portalsatu.com
www.portalsatu.com
Yahoo Inc. pada bulan September mengaku bahwa 500 juta akun yang terdaftar dalam web tersebut telah diretas oleh hecker. Bukan hanya itu, pada tanggal 14 Desember 2013 tersiar kabar sebanyak 1 miliar akun di web tersebut juga dibobol oleh para hacker. Aksi ini disinyalir menjadi kejadian terbesar di dunia. 

Aksi para hacker ini bukan kali itu saja terjadi. Bahkan kandidat Presiden Amerika tahun 2016 dari partai demokrat, Hillary Clinton juga merasakan hal serupa. Sehingga data-data rahasianya diungkapkan ke publik. Kabarnya aksi ini dilakukan oleh pemerintahan Rusia, namun kebenarannya belum terungkap hingga kini. 

Apa motif para hacker meretas situs-situs penting tersebut? Dalam artikel ini, Adica Wirawan mencoba memaparkan empat hal yang membuat para hacker seakan berlomba menunjukan eksistensinya meretas situs-situs penting di dunia. Apa saja empat hal itu? Simak ulasan lengkapnya disini.

2. Permainan Egrang yang Hampir Punah

(Sumber: kompas.com)
(Sumber: kompas.com)
Modernisasi membawa dampak tersendiri bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk dari sisi permainan tradisional. Kedatangannya membuat masyarakat terutama anak-anak mulai meninggalkan permainan nenek moyangnya semisal egrang.

Egrang merupakan permainan tradisional menggunakan bambu. Umumnya egrang menggunakan dua batang bambu, dengan panjang lebih dari satu meter. Sekitar 15cm dari batang bambu tersebut dibuat sedemikian rupa untuk dijadikan tempat menaruh telapak kaki bagi orang yang hendak menaikinya dengan ditopang bambu lain yang berukuran lebih pendek sebagai pijakanannya. 

Beberapa literatur menunjukan bahwa egrang telah dikenal masyarakat Indonesia sebelum masa kemerdekaan. Permainan ini juga dikenal di berbagai daerah bahkan di beberapa negara. 

Artikel ini mencoba menjawab beberapa nama serta penyebaran permainan tradisional ini. Untuk lebih lengkapnya, silahkan buka tautan ini. 

3. Pondok Sandal Jodoh di Tapak Paderi

dokumentasi pribadi Indira Revi
dokumentasi pribadi Indira Revi
Indonesia merupakan negara maritim sehingga negara ini dianugrahi dengan lautnya yang indah. Namun kesadaran masyarakat akan kebersihan laut amatlah minim. Hal inilah yang menjadi momok menakutkan bagi nelayan karena tangkapan ikannya bisa berkurang akibat pencemaran air laut.

Namun hal ini tidak meresahkan bagi nelayan di Tapak Paderi, Bengkulu. Onggokan sampah yang terbawa oleh arus diubahnya menjadi susatu yang berharga bagi mereka. 

Sampah seperti sandal mereka kumpulkan dan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung kesana, akhirnya tempat inipun dikenal sebagai Pondok Sandal Jodoh.

Setiap akhir pekan, sandal yang tertata rapih tersebut menjadi spot pengunjung untuk bersuafoto. Akhirnya ekonomi masyarakat disana pun meningkat. Tertarik datang kesana? Sebelum itu ada baiknya Anda membaca artikel berikut sebagai referensi sebelum berkunjung ke Bengkulu. 

4. Teknologi Hijau dalam Gedung Pencakar Langit Tertinggi Kedua Dunia

Pudong dari Shanghai Tower (dok pribadi ezn)
Pudong dari Shanghai Tower (dok pribadi ezn)
Pembangunan gedung-gedung oencakar langit semakin marak di dunia. Semua ini tak lepas dari pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan lahan yang semakin banyak, untuk itu model bangunan bertingkat menjadi cara menyiasati kebutuhan tersebut. 

Rekor gedung pencakar langit tertinggi di dunia dipegang oleh Bruj Khalifa di Dubai setinggi 828 meter kemudian disusul oleh Shanghai Tower setinggi 632 meter menggeser posisi Mekkah Clock Royal Tower (601 meter). Gedung-gedung pencakar langit membutuhkan energi yang cukup besar yaitu setara bahkan kebutuhan energi sebuah kabupaten di Indonesia.

Walau berada di posisi ke dua sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Shanghai Tower diganjar predikat emas dari LEED dengan kata lain gedung ini sangat ramah lingkungan. Bagaimana cara kerja tower ini sehingga ramah lingkungan? Simak ulasan lengkapnya disini. 

5. Kenapa Kita Harus Menonton Film Indonesia?

Sumber Gambar: www.pixabay.com | mojzagrebinfo
Sumber Gambar: www.pixabay.com | mojzagrebinfo
Menonton film di bioskop merupakan salah satu cara masyarakat untuk menikmati waktu senggangnya. Tak ayal jika kita datang ke bioskop di hari libur, pasti kita mendapati ruangan bioskop yang penuh sesak oleh warga.

Namun, Banyak warga Indonesia yang memandang sebelah mata film-film karya sineas dalam negeri. Alasannya beraneka ragam, salah satunya adalah cepatnya filem-film tersebut keluar di stasiun televisi di indonesia.

Seharusnya masyarakat Indonesia mendukung penuh kreatifitas sineas muda karena dengan  menonton film Indonesia di bioskop, banyak manfaat yang daat kita nikmati. Apa saja manfaat tersebut? Silahkan baca tulisan lengkapnya disini.

(LUK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun