Senada dengan Mawalu, Hasran Wijaya menilai kenyamanan harus di kedepankan dalam mengembangkan sarana penyeberangan yang satu ini. Menurut Hasan, kenyamanan adalah hal yang harusnya ditonjolkan bukan sebuah papan reklame.
Kedepannya, pembangunan JPO dicoba tanpa ada embel-embel papan reklame yang menempel. Papan itu digantikan dengan ornamen-ornamen pendukung dan menambah arsitektur JPO. Dengan ini JPO bisa dijadikan tempat untuk sesuatu yang positif seperti belajar fotografi dengan latar pemandangan Jakarta di malam hari dari ketinggian JPO.
Usaha kecil dan menengah akan meningkat akibat pembangunan JPO yang ramah unik. Pembangunan JPO akan lebih unik lagi ketika dibuat menyerupai jembatan terkenal di seluruh dunia. Hal-hal ini akan menambah minat masyarakat yang selama ini enggan menggunakan JPO karena tidak ramah terhadap penggunanya.
Semoga kedepannya pemerintah di berbagai daerah peduli terhadap JPO karena jembatan ini menjadi hal penting untuk pejalan kaki untuk memberikan rasa aman dalam menyeberangi jalan raya. Pembangunan JPO yang baru juga harus diperhatikan dari segi kenyamanan penggunanya, terlebih untuk penyandang disabilitas, ibu hamil, wanita yang membawa anak, serta warga lanjut usia. (LUK/YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H