Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tragedi Bom Bali yang Membekas dalam Ingatan

13 Oktober 2016   11:30 Diperbarui: 14 Oktober 2016   18:51 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen bom Bali. Kompas.com

Berapa banyak nyawa yang harus dikorbankan. Berapa banyak keluarga yang harus menderita dan isak tangis mereka tidak sepatutnya membanjiri pipi.Bukan hanya menciderai agama, serangan ini pun menyebabkan kerugian secara ekonomi.

Dalam Al-Quran menurut Ali ada dua kalimat kunci, Kalimat itu ialah; “ya ayuhaladzina amanu ittaqullah” dan “Ya ayuhannas ittarobakum”. Artinya, yang pertama, tentu ini ditujukan kapada orang Islam, “hei orang yang beriman, bertaqwallah kepada Allah” dan yang kedua “Hei manusia semua, bertaqwalah kepada tuhan-tuhan kamu.”

Ayat inilah yang membuat Ali tersenyum iklas ketika melihat muslm beribadah di masjidnya, ketika kristiani pergi ke gereja, ketika hindu membawa persembahan ke pura dan ketika budha menyulut dupa di hadapan Budha Gautama.

3. Potret Gadis Manis di Monumen Bom Bali

Monumen bom Bali. Kompas.com
Monumen bom Bali. Kompas.com
Yusran Darmawan melihat di monumen tragedi bom Bali, ada beberapa foto gadis yang sudah mulai pudar. Di bawah nama-nama korban, foto itu dipasang dekat tiang bendera.

Mereka adalah para korban bom. Di depan foto itu ada seorang pemuda menunduk lalu terisak. Ia bernama Jim, dan gadis yang ada dalam foto tersebut adalah Maria. Jim kemudian banyak bercerita pada Yusran tentang kisahnya.

Di depan tugu itu, semua menjadi kenangan pilu. Kemudian Yusran berimajinasi bahwa di sanalah tempat terjadinya ledakan yang merenggut ratusan korban jiwa. Lantas mengapa harus ada monumen peringatan? Mungkin agar ada kenangan yang hendak diwariskan di situ.

Monumen ini tidak sekadar menjadi ingatan, tapi juga menjadi kisah tentang sekelompok manusia yang rela mengorbankan sesama demi memperjuangkan utopia tentang surga.

4. Ekonomi Indonesia pasca Teror Bom

Ekonomi Indonesia pasca serangan bom. dok. Kompasianer Junanto
Ekonomi Indonesia pasca serangan bom. dok. Kompasianer Junanto
Tidak dapat dipungkiri teror bom di Indonesia membawa persepsi negatif di mata internasional dan tentu saja ini berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia.

Junanto Herdiawan membahas kondisi perekonomian Indonesia pasca terjadinya teror bom. Pertumbuhan melalui sektor pariwisata mengalami penurunan yang drastis.

Menurut Junanto setelah ledakan Bom Bali I pada 2002 PDB triwulan IV 2002 memang turun sangat drastis menjadi 2,61 persen dari triwulan sebelumnya. Hal serupa pun terjadi setelah ledakan bom Marriot pada tahun 2003 dan bom di kedutaan Australia pada 2004.

Namun menurut Junanto penurunan ini relatif kembali stabil dalam waktu yang cepat. Artinya, ekonomiIndonesia cenderung tahan terhadap guncangan bom khususnya Bom Bali I yang terjadi 2002 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun