Best in Fiction
Ikhwanul Halim: Berkarya itu memerlukan konsistensi. Ini merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan Kompasianer yang satu ini. Menjadi kompasianer sejak Agustus 2015, karya-karya tulisnya telah dinikmati oleh satu jutaan pembaca.
Fitri Manalu: Kompasianer wanita ini, tahun 2015 lalu telah melahirkan kumcer berjudul “Sebut Aku Iblis”. Menjadi bagian dari admin komunitas fiksi RTC, bergabung di Kompasiana sejak Juli 2013.
Livia Halim:Surrealism fiction adalah gambaran yang tepat saat membaca karya-karyanya baik yang berupa cerpen atau puisi. Sesekali menulis tentang jalan-jalan dan hiburan.
Andi Wi: Puitis nan indah, adalah argumen yang muncul ketika kita selesai membaca karyanya. Mendapat 54 HL dari 186 artikel yang pernah ditulis.
Best in Specific Interest
Rahayu Setiawati Damanik: Kompasianer wanita yang satu ini sering menulis artikel mengenai dunia parenting, pernikahan, perempuan dan anak-anak.
Petrus Kanisius: Konsentrasi pada bidang penanganan kerusakan lingkungan. Menulis mengenai kehutanan, humaniora dan fiksi.
Syaiful W. Harahap: Peminat masalah sosial dan pemerhati HIV/aids. Menulis seputar isu kesehatan dan humaniora.
Aji Nugroho (Geyonk): Fotografer. Gemar menulis tips & trik seputar praktik-praktik fotografi serta budaya.
***
Jadi, tunggu apalagi pertimbangkan secara matang, setiap satu suaramu di masing-masing akan sangat berharga untuk dukungan para nominees di Kompasiana Awards tahun ini. Segera berikan suara anda di Kompasiana Awards 2016. Pengumuman dan penganugerahan akan dilakukan di panggung utama Kompasianival 2016 pada puncak acara yang akan diselenggarakan pada 8 Oktober 2016, jadi pastikan kamu hadir di Gedung SMESCO nanti. Catat Tanggalnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H