Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta semakin dekat. Persaingan para calon kepala daerah ini semakin panas. Geliat parpol pun dalam mengusung siapa yang menjadi ujung tombaknya semakin terlihat sedikit demi sedikit.
Nama-nama tenar seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Sandiaga Uno menjadi unggulan di bursa calon DKI-1. Namun beberapa waktu lalu sempat berhembus kabar bahwa Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan diikutsertakan dalam perebutan kursi tertinggi di DKI Jakarta.
Nama Tri Rismaharini disebut sebagai calon kuat yang bisa mengalahkan Ahok bila ikut serta dalam Pilgub DKI Jakarta. Namun hingga kini PDIP belum mau membawa Walikota Surabaya ini ke Jakarta, meski PDIP bisa saja mencalonkan sendiri tanpa ikut koalisi.
Tentu saja sangat menarik mencermati peta persaingan ini dan seandainya Risma benar-benar ikut melaju dalam Pilgub 2017 mendatang, maka seperti inilah prediksi Kompasianer yang akan terjadi.
1. Para Pendukung Ahok Harus Tahu Kelebihan Risma
Namun dari mana asalnya perkiraan ini? Menurut Phadli Harahap tentu saja berdasasrkan survey internal partai yang ingin mengalahkan Ahok. Tapi jika kemudian benar Risma maju ke Pilgub Jakarta maka para pendukung Ahok harus tahu apa saja kelebihan Risma.
Risma adalah pemimpin yang berprestasi. Terakhir kali ia memborong dua penghargaan yaitu Nirwasita Tantra dan Adipura Paripurna. Selain itu masih ada sederet penghargaan tingkat nasional lainnya. Bahkan di tingkat Internasional pun ada.
Jadi, dengan berbagai kebijakannya Risma terbukti mumpuni sebagai pemimpin yang telah menerima banyak penghargaan tingkat nasional dan internasional. Pendukung Ahok harus tahu, Risma memiliki ragam prestasi yang layak diperhitungkan.
2. Mengapa Banyak yang Usil Soal Risma Datang ke Jakarta?
Jakarta memang menjadi representasi Indonesia. Jadi sangat normal jika Jakarta diperebutkan oleh para tokoh politik dan partai politik. Karena dengan menaklukan Jakarta, ibaratnya Indonesia sudah bisa digenggam.
Tidak ada yang salah memang jika Risma maju ke Jakarta, namun jika alasannya karena masih menjadi Walikota Surabaya, maka sebaiknya Risma tidak ke Jakarta. Biarkan Jakarta mendapat gubernur terbaik. Biarkan juga Jakarta menjadi miniaturnya Indonesia.
3. Kharisma Risma Pemain Kunci Pilgub DKI Tohok Ahok
Sebenarnya penduduk Jakarta tentu jeli memilih bakal calon gubernur, modal utama menarik simpati masyarakat adalah bersikap arif, renda hati dan berwawasan luas.
Tentu saja jika Risma benar-benar ke Jakarta maka akan memanaskan suhu politik Pilkada DKI Jakarta. Risma adalah sosok yang kompeten untuk jadi seorang pemimpin.
Kehadiran Risma jangan dijadikan kekhawatiran, tapi justru jadikan sebagai penyemarak Pilgub ini. Dengan begitu rakyat Jakarta punya banyak pilihan calon pemimpin yang bisa mereka pertimbangkan.
4. Mencalonkan Risma adalah Keputusan Blunder
Pasalnya berdasarkan survey yang dirilis oleh Manilka Research and Consulting, Ahok jauh mengungguli semua calon lawannya, termasuk Risma sebanyak 49,3%, sebagaimana dikutip dari Kompas.
Meski Ahok tidak memiliki partai alias Independen tetapi tiga partai yang telah mengikat janji untuk mengusungnya nanti telah melambungkan jumlah pemilihnya.
Besarnya dukungan ini menunjukkan bahwa Ahok sudah 1 langkah di depan tinggal meneruskan untuk menghadapi rintangan lainnya ke depannya.
Sedangkan Risma dirasa sudah cukup terlambat untuk kampanyenya sebagaimana yang dilakukan Sandiaga Uno. PDIP wajib mempertimbangkan matang-matang jika mencalonkan Risma. (YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H