Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Tutorial Artikel Utama

[Tutorial] Membentuk Larik-larik Puisi

25 Juli 2016   15:13 Diperbarui: 24 Desember 2018   13:05 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai di ujung larik, tekan tombol Shift + Enter bersamaan

Namun, untuk mengakalinya, Kompasianer bisa menulis terlebih dulu di aplikasi "Notes" pada mobile/smartphone. Setelah selesai, baru disalin-tempel ke Dasbor Kompasiana.

Menggunakan
Menggunakan
3. Bila Menulis dari Microsoft Word/Notepad

Ada beberapa kasus, salah satunya Kompasianer sudah membuat jarak spasi di Microsoft Word/Notepad dengan format line spacing 1.0 dan spacing after 0 pt, kemudian ketika disalin-tempel masih membentuk jarak satu spasi.

Format sudah diatur dengan line spacing 1.0 dan spacing after 0 pt
Format sudah diatur dengan line spacing 1.0 dan spacing after 0 pt
Ini berkenaan dengan Dasbor Kompasiana yang sedang dalam perkembangan. Bila terjadi kasus serupa, setelah puisi disalin-tempel ke Dasbor Kompasiana, cukup letakkan kursor pada awal larik, kemudian hapus (backspace). Setelah larik tersebut menjadi satu baris, baru tekan Shift + Enter secara bersamaan, seperti yang tadi dijelaskan pada poin pertama. Maka akan menghasilkan seperti ini: 

Bila sudah diatur kembali seperti pada poin pertama.
Bila sudah diatur kembali seperti pada poin pertama.
Biarpun menurut Sapardi bahwa, "puisi itu bunyi, puisi mesti dinyanyikan," sebelum itu semua, alangkah baiknya membentuk puisi supaya lebih terlihaat cantik agar orang lain pun mudah dan enak membacanya --dan, barangkali di kemudian hari dinyanyikan. Semoga langkah ini sedikit membantu Kompasianer dalam menulis puisi. Selamat merayakan puisi di Fiksiana! (HAY)

Catatan: 

*) Puisi yang digunakan untuk ilustrasi ini adalah puisi dari Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin"
*) Alangkah lebih bagus dan baik bila puisi yang hendak ditayangkan menggunakan ilustrasi. [Tutorial Mengunggah Gambar bisa dilihat di sini.]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Tutorial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun