Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Pencalonan Tito Karnavian Hambat Regenerasi Polri?

12 Juli 2016   10:44 Diperbarui: 12 Juli 2016   10:53 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tito Karnavian. Kompas.com

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya. Tentu saja dibutuhkan seorang pengganti yang mumpuni dan mampu mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini.

Kemudian beredar nama-nama yang diperkirakan akan menjadi pengganti Badrodin Haiti ini. Media-media pun ikut meramaikan bursa calon Kapolri dengan meramalkan siapa saja nama yang akan dipilih oleh Presiden.

Namun, Presiden Joko Widodo kemudian memilih nama ketua BNPT yang juga mantan Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian sebagai calon tunggal pengganti.

Dipilihnya Tito Karnavian sebagai calon tunggal menuai beragam reaksi. Melihat dari prestasinya, Tito Karnavian boleh jadi calon yang tepat untuk menjadi Kapolri. Namun jika dilihat dari usia, Tito menjadi yang paling muda di antara nama-nama calon Kaplori yang beredar.

Bahkan anggota Komisi III DPR RI Junimart Girsang berpendapat, jika Tito terpilih maka proses regenerasi di Polri akan terhambat karena masih banyak anggota senior di bawahnya.

Melihat argumen ini, kemudian Kompasiana juga ikut tertarik untuk membuat jajak pendapat tentang pencalonan Tito Karnavian. Kompasiana membuat statement "Pencalonan Tito Karnavian akan Hambat Regenerasi Polri," dan hasilnya sebanyak 2 Kompasianer setuju dengan statement ini dan 13 Kompasianer lainnya menyatakan kontra.

Doddy Haripriambodo adalah salah satu yang setuju jika pencalonan Tito Karnavian ini akan menghambat regenerasi Polri. Menurutnya Tito dipilih Joko Widodo karena Presiden tidak menemukan calon lain yang sesuai.

"Pak Tito polisi hebat. Namun ia dipilih lebih karena Presiden tidak sreg dengan calon lainnya," tulis Doddy.

"Contohnya Buwas, dinilai terlalu serius timbulkan kegaduhan. Jika memilih Suhardi Alius maka akan menyakiti Budi Gunawan. Dan jika memilih BG, sudah jelas bermasalah. Siapa lagi kalau bukan Pak Tito," tambahnya.

Memang di media massa sendiri ada beberapa nama yang pada awalnya masuk dalam bursa Calon Kapolri. Nama-nama itu di antaranya adalah Komjen Pol Dwi Prayitno, Komjen Pol Budi Gunawan, Komjen Pol Budi Waseso, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syarifuddin, Komjen Suhardi Alius dan Komjen Tito Karnavian.

Selain Doddy, Kompasianer Ahmad Luqman juga menyatakan pendapat serupa. Ia juga menilai bahwa pencalonan Tito Karnavian akan hambat regenerasi Polri. Kecuali, ada sebuah kejadian yang menyangkut keamanan negeri ini.

"Ya, Kecuali ada kejadian menyangkut ketentraman negeri tercinta ini," tulisnya singkat.

Memang jika melihat pemberitaan dari berbagai media, sedikit pihak yang meragukan kinerja Tito Karnavian. Sosok yang pernah memimpin penangkapan Tommy Soeharto ini dikatakan penuh dengan prestasi.

13 Kompasianer yang mengikuti jajak pendapat ini pun berkata demikian. Contohnya Thamrin Dahlan yang menilai bahwa sosok Tito Karnavian memiliki intelektualitas yang bisa menepis tradisi senior junior dalam tubuh Polri.

"Tito tidak akan di lecehkean seniornya karena dia orang cerdas, pintar akademik ilmiah serta memiliki rekam jejak prestasi tugas dilapangan setara pahlawan nasional kemerdekaan," tulis Thamrin.

Memang, Tito sudah sangat dikenal sebagai sosok yang giat memberantas aksi terorisme di Indonesia. Salah satu yang paling disoroti adalah aksi terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta beberapa bulan lalu. Meski awalnya dianggap kecolongan, para teroris ini berhasil diberantas hanya dalam waktu yang singkat.

Soal masalah regenerasi Polri ini, menurut Kompasianer Efrem Gaho semestinya tidak menjadi sebuah masalah. Malah pencalonan Tito Sebagai Kapolri ini adalah bukti reformasi regenerasi dalam institusi POlri.

"Tidak. Justru pencalonan Tito Karnavian merupakan bukti regenerasi baru di dalam tubuh institusi POLRI. Ini adalah reformasi, tidak mengenal tua dan muda," tulis Efrem.

"Asal di anggap secara obyektif memiliki kemampuan. Selain itu, kemampuan itu dapat di lihat dari rekam jejak dari calon tersebut," tambahnya.

Prestasi dan kinerja Tito Karnavian pun yang membuat DPR menyetujui pencalonan ini sebagai Kapolri. Dalam sidang paripurna akhir bulan lalu, secara aklamasi seluruh fraksi di Komisi III DPR menyatakan Tito lolos uji kelayakan dan kepatutan.

"Berdasarkan keputusan Rapat Pleno, Komisi III DPR RI melalui pandangan fraksi-fraksi menyetujui untuk memberhentikan Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk mengangkat Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo.

Bahkan, saat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang bertindak sebagai pemimpin sidang meminta persetujuan seluruh anggota Dewan yang hadir, tidak ada yang menolak pengangkatan Tito kala itu.

"Hasil persetujuan sidang paripurna ini akan diproses lebih lanjut sesuai mekanisme yang ada," kata Fadli dikutip dari Kompas.com 

Besok, 13 Juli 2016 ini adalah hari di mana Tito Karnavian akan mengunci jabatannya sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Presiden akan melantik Tito Karnavian menjadi Kapolri dan setidaknya ia masih memiliki waktu selama 5 tahun ke depan sebelum pensiun dari Kepolisian.

Tentu saja kita berharap akan ada banyak perubahan yang dibawa oleh Tito Karnavian. Penanggulangan aksi terorisme akan menjadi pekerjaan rumah yang terbesar untuknya. Selamat bertugas Pak Tito! (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun