"Ya, Kecuali ada kejadian menyangkut ketentraman negeri tercinta ini," tulisnya singkat.
Memang jika melihat pemberitaan dari berbagai media, sedikit pihak yang meragukan kinerja Tito Karnavian. Sosok yang pernah memimpin penangkapan Tommy Soeharto ini dikatakan penuh dengan prestasi.
13 Kompasianer yang mengikuti jajak pendapat ini pun berkata demikian. Contohnya Thamrin Dahlan yang menilai bahwa sosok Tito Karnavian memiliki intelektualitas yang bisa menepis tradisi senior junior dalam tubuh Polri.
"Tito tidak akan di lecehkean seniornya karena dia orang cerdas, pintar akademik ilmiah serta memiliki rekam jejak prestasi tugas dilapangan setara pahlawan nasional kemerdekaan," tulis Thamrin.
Memang, Tito sudah sangat dikenal sebagai sosok yang giat memberantas aksi terorisme di Indonesia. Salah satu yang paling disoroti adalah aksi terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta beberapa bulan lalu. Meski awalnya dianggap kecolongan, para teroris ini berhasil diberantas hanya dalam waktu yang singkat.
Soal masalah regenerasi Polri ini, menurut Kompasianer Efrem Gaho semestinya tidak menjadi sebuah masalah. Malah pencalonan Tito Sebagai Kapolri ini adalah bukti reformasi regenerasi dalam institusi POlri.
"Tidak. Justru pencalonan Tito Karnavian merupakan bukti regenerasi baru di dalam tubuh institusi POLRI. Ini adalah reformasi, tidak mengenal tua dan muda," tulis Efrem.
"Asal di anggap secara obyektif memiliki kemampuan. Selain itu, kemampuan itu dapat di lihat dari rekam jejak dari calon tersebut," tambahnya.
Prestasi dan kinerja Tito Karnavian pun yang membuat DPR menyetujui pencalonan ini sebagai Kapolri. Dalam sidang paripurna akhir bulan lalu, secara aklamasi seluruh fraksi di Komisi III DPR menyatakan Tito lolos uji kelayakan dan kepatutan.
"Berdasarkan keputusan Rapat Pleno, Komisi III DPR RI melalui pandangan fraksi-fraksi menyetujui untuk memberhentikan Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk mengangkat Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo.
Bahkan, saat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang bertindak sebagai pemimpin sidang meminta persetujuan seluruh anggota Dewan yang hadir, tidak ada yang menolak pengangkatan Tito kala itu.