Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melihat Jejak Langkah Portugal Menuju Podium Juara

11 Juli 2016   10:46 Diperbarui: 11 Juli 2016   11:21 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polandia vs Portugal. Allfootball.com

Kompetisi sepak bola tertinggi di Benua Biru berakhir dini hari tadi. Sebagai negara yang tidak begitu diunggulkan, Portugal menorehkan catatan sejarah sebagai Juara.

Sang "Kuda Hitam" ini meraih gelarnya dalam proses yang dramatis. Sejak awal pada penyisihan grup, Portugal sudah mengalami kesulitan. Ditambah lagi pada partai final yang harus melawan Perancis sebagai tuan rumah yang didukung jutaan penontonnya.

Jika melihat dari performa sejak awal kompetisi, Perancis tentu menjadi favorit juara. Selain memiliki motivasi lebih sebagai tuan rumah, Perancis juga punya squad yang tangguh. Namun bola itu bundar dan Portugal berhasil mengalahkan teori di atas kertas itu.

Akan sangat menarik jika kita melihat kembali bagaimana melewati prosesnya untuk meraih juara. Dan melalui mata serta sudut pandang Kompasianer, inilah jejak langkah Portugal menuju podium juara.

1. Portugal yang (Tak) Layak Lolos

JONATHAN NACKSTRAND / AFP Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo merayakan gol ke gawang Swedia dalam leg kedua play-off
JONATHAN NACKSTRAND / AFP Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo merayakan gol ke gawang Swedia dalam leg kedua play-off
Portugal memastikan satu tempat di perempat final setelah mengalahkan Kroasia di 16 besar. Meski menang, tidak sedikit pengamat sepak bola yang menilai bahwa permainan Portugal masih sangat jauh dari harapan.

Menurut Masihulan banyak sekali kelemahan yang terlihat saat Portugal melawan Kroasia lalu. Lini tengah yang kurang solid, serta umpan-umpan yang tidak akurat dan terkesan egois.

Masihulan juga menilai bahwa lolosnya Portugal ini hanya sebatas keberutungan karena Portugal adalah spesialis hasil seri selama kompetisi ini. Memang, selama di fase grup Portugal hanya bisa menahan imbang lawan-lawannya dan lolos sebagai peringkat ketiga. Namun tentu saja gelar juara yang diraih ini membuktikan bahwa Portugal memang layak menjadi juara.

2. Wales Menang, Keberuntungan Portugal Berlanjut

PHILIPPE HUGUEN/AFP Bek Inggris, Chris Smalling (kanan), berduel dengan penyerang Wales, Gareth Bale
PHILIPPE HUGUEN/AFP Bek Inggris, Chris Smalling (kanan), berduel dengan penyerang Wales, Gareth Bale
Kembali dianggap sebagai tim yang beruntung, itulah Portugal. Pada babak perempat final, Wales berhasil mengandaskan Belgia dengan skor telak 3-1. Lalu apa hubungannya dengan keberuntungan Portugal?

Sejak awal, Am Hadi melihat ada beberapa faktor yang membuat Portugal menjadi tim yang beruntung. Pertama, adalah ketika hasil undian grup yang menempatkan Portugal pada grup F dengan komposisi yang cenderung ringan.

Kedua, lolosnya Portugal sebagai peringkat tiga besar justru membuatnya terhindar dari Spanyol dan Belgia yang diunggulkan. Ketiga, Portugal juga terhindar dari jalur maut menuju final. Perbedaan bagan dengan negara-negara tangguh adalah salah satu kunci diraihnya tiket final.

Keempat, kemenangan mengejutkan Wales atas Belgia ini. Di atas kertas, Belgia memilki skuat yang lebih mumpuni daripada Wales, namun fakta berbicara lain dan Portugal cenderung mendapatkan lawan yang lebih ringan.

Hingga pada akhirnya Portugal berhasil lolos menuju babak final dan melawan Perancis sebagai tuan rumah.

3. Polandia dan Portugal, Perjumpaan Dua Tim yang "Malu-malu”

Polandia vs Portugal. Allfootball.com
Polandia vs Portugal. Allfootball.com
Perjumpaan Portugal dengan POlandia pada babak perempat final adalah partai yang sangat layak untuk disoroti. Hadi Santoso melihatnya sebagai perjumpaan dua tim yang "malu-malu" lantaran penampilan dua tim ini berada di bawah normal.

Mendapat lawan yang ringan di fase grup malah membuat Portugal kesulitan lolos. Tiga kali main dan tiga kali imbang membuat Christiano Ronaldo CS lolos sebagai peringkat tiga besar.

Polandia pun begitu, mereka hanya bisa membuat dua gol dari tiga laga di fase grup. Padahal ketika kualifikasi Euro 2016, Polandia adalah tim yang sangat menghibur dengan melesakkan 33 gol ke gawang lawan. Jumlah yang paling banyak di antara tim lainnya.

Kala itu partai ini diprediksi akan cukup membosankan, lantaran kedua tim ini dalam performa yang tidak maksimal. Benar saja, Portugal berhasil mengalahkan Polandia melalui drama adu pinalti.

4. Portugal Melenggang ke Final

Portugal melenggang ke final. Tribunnews.com
Portugal melenggang ke final. Tribunnews.com
"Portugal yang bermodal keberuntungan, sukses menghentikan laju Wales," itulah yang dituliskan Marto. Namun dua gol yang dilesakkan tanpa balas ini menjadi bukti sahih dan kemenangan pertama yang diraih Portugal dalam turnamen ini.

Selama pertandingan, Portugal memang lebih unggul dibanding Wales. Faktor pengalaman dianggap Marto menjadi salah satu pembeda. Memang, Portugal terlihat lebih tenang dan terlihat mental yang kuat. Mungkin karena tidak diperhitungkan sebagai kandidat juara membuat mereka tampil tanpa beban.

Ronaldo juga tampil mengesankan sebagai man of the match. Dalam usia 32 tahun yang tidak lagi muda ia bermain dengan cerdas dan efektif. Tidak banyak berlari tapi melakukan positioning yang tepat. Inilah yang sebenarnya membuat Portugal bisa mengalahkan Wales, bukan sekadar keberuntungan. Peluang yang bisa dimaksimalkan dengan baik membawa Portugal lolos ke partai final.

5. [Euro 2016] Kejayaan Portugal, Pembuktian Ronaldo cs

PATRIK STOLLARZ/AFP Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 seusai menang 1-0 atas Perancis
PATRIK STOLLARZ/AFP Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 seusai menang 1-0 atas Perancis
Melihat tim favoritnya yang sudah angkat koper lebih dahulu di Euro ini, Muhammad Riswan Hulalala memilih Portugal sebagai tim favorit penggantinya. Dalam laga final melawan Perancis tentu Riswan tetap menjagokan Portugal untuk meraih titel juara meski lawannya adalah tuan rumah. Mengapa? Karena ia melihat ada beberapa faktor yang melatarbelakangi.

Pertama, faktor sejarah. Portugal pada abad ke 15 pernah bergabung dengan Spanyol dalam sebuah Uni Iberia. Kedua, secara statistik Portugal memang sulit untuk mengalahkan Perancis, tapi ini bisa menjadi motivasi lebih apalagi untuk Ronaldo. Dengan usia yang sudah cukup tua, tidak menutup kemungkinanan laga final ini adalah terakhir kalinya ia membela timnas Portugal.

Ketiga, materi pemain Portugal ini cukup baik. Di dalamnya ada pemain yang berlaga di liga spanyol seperti Pepe dan Cristiano Ronaldo. Ada juga Evra yang memiliki kecepatan, juga Quaresma, dll.

Dan buktinya, si kulitbundar telah memilih Portugal sebagai jawara Eropa tahun ini. (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun