Kemarin kita sudah mengulas 10 nama Kompasianer yang masuk dalam daftar 20 Kompasianer dengan jumlah headline paling banyak saat ini. Kesepuluh Kompasianer yang menempati posisi 20 hingga 11 ini memiliki ciri khas dan karakteristik pada tulisan masing-masing.
Ada yang menulis tentang olahraga, politik, fiksi hingga reportase. Dan rata-rata, jumlah headline yang didulang kesepuluh Kompasianer ini berkisar di antara 160 hingga 230 artikel sejak pertama kali Kompasianer tersebut bergabung. Untuk Anda yang melewatkan artikel sebelumnya, Anda bisa baca di sini.
Nah, sesuai janji, pada bagian kedua ini kita akan melanjutkan untuk membahas siapa saja Kompasianer yang masuk Sepuluh Besar dengan jumlah headline terbanyak saat ini.
#Posisi 10
Kompasianer ini telah menulis sebanyak 1.116 artikel sejak ia bergabung di Kompasiana. Pria dengan moto hidup "Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?" ini mendapatkan sebanyak 829 label pilihan. Dari keseluruhan artikelnya, Syaripudin Zuhri pernah menduduki posisi headline sebanyak 228 kali. Meski kebanyakan artikelnya bertema politik, Syaripudin juga tidak jarang menulis artikel berbau citizen journalism dan reportase.
#Posisi 9
Posisi 9 ditempati oleh Kompasianer Dhanang Dhave. Dhanang lebih banyak menulis tentang traveling dan seputar alam. Bergabung sejak 19 April 2010 Dhanang telah menulis sebanyak 613 artikel dan 519 di antaranya menempati halaman depan Kompasiana sebagai artikel pilihan. Dan 239 artikelnya pernah menduduki halaman teratas sebagai headline. Kompasianer satu ini juga kerap menyematkan hasil jepretan yang cantik pada artikelnya.
#Posisi 8
Jika menyebut nama Kompasianer ini maka yang terlintas dalam benak kita adalah "Jerman". Ya, Gaganawati Stegmann menempati posisi 8 ini. Jika Anda ingin mengenal lebih jauh tentang negara Jerman, maka artikel-artikelnya bisa menjadi referensi. Sejak 30 April 2011 Gaganawati telah menulis sebanyak 1.033 artikel. Dari keseluruhan 806 artikelnya menjadi pilihan redaksi dan 247 artikel menjadi headline.
#Posisi 7
Politik adalah tema yang menarik untuk diangkat dalam sebuah tulisan dan Kompasianer ini identik dengan artikel-artikelnya yang bertema politik. Kompasianer Daniel HT menduduki peringkat 7 sebagai Kompasianer dengan jumlah headline terbanyak. Ia telah bergabung di Kompasiana sejak 26 Juni 2009 lalu dan sebanyak 1.323 artikel telah ditulisnya. Dari banyaknya artikel tersebut 971 mendapatkan label pilihan dari redaksi dan 248 menjadi headline. Terpaut sangat tipis dengan Kompasianer posisi 8.
#Posisi 6
Kompasianer yang satu ini juga memiliki ciri khas pada tulisannya. Ia menitikberatkan artikel-artikelnya dalam membahas seluk beluk tentang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan tentang pendidikan. Kompasianer Wijaya Kusumah berada pada posisi 6 dengan jumlah headline sebanyak 249 artikel. Sejak mulai menulis di Kompasiana pada 22 November 2008 lalu, ia telah menggoreskan sebanyak 3.001 artikel dengan 2.105 di antaranya menjadi pilihan.
#Posisi 5
Mungkin sosok ini tidak akan asing bagi Kompasianer. Mas Isjet sapaan akrabnya. Ya, Iskandar Zulkarnaen menempati posisi 5 sebagai Kompasianer dengan jumlah headline terbanyak. Sejak 03 November 2008, Iskandar telah menggoreskan 665 artikel. 633 artikel di antaranya menghiasi halaman depan Kompasiana sebagai pilihan dan sebanyak 252 artikel menjadi headline.
#Posisi 4
Untuk posisi 4 ini ditempati oleh seorang Kompasianer yang juga merupakan penggemar KAHITNA. Hendra Wardhana menempati posisi 4 sebagai Kompasianer dengan jumlah headline terbanyak. Kompasianer ini menulis artikel dengan beragam kategori. Mulai dari opini hingga citizen journalism pernah ia goreskan. Mulai bergabung pada 15 Juni 2010, Hendra telah menulis sebanyak 661 artikel. 551 artikelnya mendapatkan label pilihan dan 273 dari artikel tersebut menjadi headline di Kompasiana.
#Posisi 3
#Posisi 2
#Posisi 1
-----
Itulah sepuluh besar Kompasianer dengan Jumlah headline terbanyak hingga saat ini! Kami tidak bermaksud membanding-bandingkan, namun hanya ingin memotivasi agar Kompasianer bisa terus produktif menulis dan berbagi informasi serta wawasan kepada para pembaca. Karena seperti yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer, "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah."
Oya, Selamat Idul Fitri untuk Kompasianer semua. Mohon maaf lahir batin! (YUD)
“Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on.”
― Louis L'Amour
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H