Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Impor Daging Sapi Rugikan Peternak Lokal?

1 Juli 2016   16:05 Diperbarui: 1 Juli 2016   16:14 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selain itu impor daging sapi juga untuk menstabilkan harga jual di pasar. Jika stok daging sapi memenuhi kebutuhan pasar maka harga diharapkan tidak akan meningkat terlalu jauh dari harga normal," lanjutnya.

Di sisi lain, menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman ternyata impor daging beku yang dilakukan pemerintah bukan bertujuan untuk menurunkan harga daging sapi segar di pasaran. Namun untuk memberikan opsi jenis daging kepada masyarakat.

"Bukan menurunkan harga," ucap Amran singkat sebagaimana diberitakan Kompas.com 

Saat ini kata Amran, harga daging sapi sangat bervariasi. Ada yang Rp75 ribu namun ada pula yang masih berada di atas Rp110 ribu per kilogram. Lantas bagaimana bisa ada harga daging sapi yang mencapai Rp75 ribu? Ternyata menurut Amran, hal itu bisa terjadi lantaran pemerintah sudah menggandeng perusahaan besar untuk menurunkan harga dan operasi pasar bersama.

Kembali pada hasil jajak pendapat Kompasiana, selain Rezawahya, Kompasianer lain yang mendukung kebijakan impor ini adalah Muhammad Hidayat. Kompasianer ini menilai bahwa kebijakan ini memang untuk mengendalikan harga di pasar sehingga tidak akan merugikan peternak lokal.

"Tingginya harga sapi tidak berpengaruh banyak di harga jual di tingkat peternak lokal. Selama ini peternak lokal juga tidak mengeluh dengan harga, walaupun di masa normal," tulis Hidayat.

"Artinya harga di tingkatan peternak sudah memadai. Ini tentu berbeda kasusnya dengan komoditas lain. Misalnya beras. Jadi tidak bisa disamaratakan," lanjutnya.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya setuju jika di masa mendatang pemerintah harus memberdayakan para peternak lokal untuk mengisi kebutuhan daging nasional. Namun tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Butuh perencanaan yang matang.

"Ini menuntut perubahan perilaku dan kebiasaan peternak di Indonesia selain perbaikan rantai pasokan daging sapi. Namun jika dalam jangka pendek, untuk menstabilkan harga, impor daging sapi adalah hal yang tidak dapat dihindari," tutup Hidayat.

Memang kemelut harga daging sapi ini seolah tidak ada habisnya. Dalam hal ini pemerintah diharapkan bisa mengambil kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat dan juga tidak meninggalkan kepentingan untuk para peternak sapi lokal. (YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun