22 Juni besok laga pertama semifinal Copa America 2016 akan berlangsung. Amerika Serikat akan menjamu raksasa latin Argentina dan sebagai tuan rumah, tentu Amerika memiliki asa tersendiri untuk mengalahkan Messi dkk..
Laga yang akan berlangsung pada pukul 8 pagi Waktu Indonesia Barat ini akan ditayangkan langsung oleh Kompas TV sebagai Official Broadcaster. Dan tentu saja langkah menuju partai final akan ditentukan di sini.
Sangat menarik jika kita melihat bagaimana perjalanan Argentina dan Amerika Serikat menuju partai semifinal ini. Dan berikut ini adalah 5 catatan Kompasianer tentang perjalanan panjang Amerika Serikat dan Argentina menuju partai semifinal.
1. Dibalik Lolosnya Argentina ke Semifinal Copa America
Pada 2014 lalu, Argentina pun lolos ke babak final Piala Dunia meski akhirnya kandas di tangan Jerman. Ini membuktikan bahwa Argentina sangat layak diperhitungkan.
Pada laga perempat final lalu kontra Venezuela, publik sepak bola pun menjagokan Argentina bisa lolos dari hadangan Venezuela. Namun menurut Achmad Suwefi pertahanan Venezuela tidak bisa dianggap remeh meski secara head to head, tim tango lebih unggul.
Achmad kemudian mengulas pertandingan perempat final yang telah berlangsung. Ia memandang, lolosnya Argentina menuju semifinal tidak lepas dari kontribusi pemain Gonzalo Higuain. Pada 45 menit pertama Higuain tampil sangat impresif. Melakukan banyak penekanan pada pemain bertahan Venezuela.
Pada 45 menit kedua, Lionel Messi kemudian mencatatkan rekornya. Ia mencetak gol dan menyamai rekor Gabriel Batistuta, legenda Argentina. Tentu saja kemenangan ini tidak lepas dari tangan dingin Tata Martino dalam memilah pemain. Tata Martino tidak salah jika memplot Higuain sebagai striker utama Argentina.
2. Melaju ke Semifinal, Amerika Serikat Ulangi Capaian 21 Tahun Lalu
Eko Nurhuda mengatakan, di bawah asuhan Jurgen Klinsmann, AS menghadirkan skuat dengan kekuatan dan komposisi yang merata.
Meski demikian, menurutnya perjalanan AS di Copa America 2016 ini sempat meragukan. Pada awal kompetisi, AS memang kalah dari Kolombia. Tentu saja ini bukanlah hal yang diinginkan, namun mereka bisa bangkit di laga berikutnya dengan menghancurkan Kosta Rika 4-0 tanpa balas.
Militansi dan kepercayaan diri adalah kunci permainan Amerika Serikat. Begitu juga saat menghadapi Kolombia. Ketika itu AS dan Kolombia harus bermain masing-masing 10 pemain karena tensi yang panas. Namun AS bisa memanfaatkan kondisi ini untuk memenangkan pertandingan.
3. Buang Messi, Argentina Juara Copa America 2016?
Hulk2000 kemudian melihat pemain pengganti yang menempati posisi Messi penampilannya tidak begitu menonjol. Tapi kalaupun Messi dimainan, belum tentu kontribusi baik bisa diberikan pemain Barcelona ini.
Berkaca dari pengalaman terdahulu, lihat saja pada babak final Piala Dunia 2014 dan Fina Copa America 2015. Dua kali Argentina menelan pil pahit dan Messi yang ketika itu dimainkan tidak mengeluarkan performa terbaiknya.
Namun kemungkinan besar Tata Martino tidak akan mengubah posisi pemain ini jika kondisinya telah fit. Tata terlihat memiliki ketergantungan pada Messi. Tapi sebenarnya Tata bisa saja melakukan rotasi untuk menghindari ketergantungan ini.
Tata harus bisa memicu Messi agar tetap memberi kontribusi maksimal di setiap pertandingan. Tata juga hanya bisa berharap Angel Di Maria yang menjadi poros ketika Messi tidak bermain tidak akan mengalami cidera lagi.
4. Asa Amerika menjadi Juara Copa America
William Cahyawan mengatakan bahwa ada kesempatan besar untuk Amerika menjadi juara Copa America tahun ini.
Alih-alih lebih mendewakan American Football sebagai olahraga favorit, sepak bola di negara ini mulai berubah. Kedatangan bintang besar ke klub LA Galaxy membuat negara ini mulai mengenal sepak bola.
Amerika bisa menjadi kuda hitam di kompetisi ini. Klinsmann pelatihnya telah memilih 23 pemain terbaik untuk terjun ke medan pertempuran. Mayoritas pemain ini adalah dengan rata-rata usia 27 tahun.
Skuat terbaik ini memang didominiasi oleh pemain yang mempunyai pengalaman di liga eropa. Mulai dari penjaga gawang higga pemain depan diisi oleh pemain berpengalaman.
Pilihan Klinsmann ini dinilai sangat berimbang komposisinya. Sehingga AS berkesempatan besar untuk menjadi kuda hitam dan meraih gelar juara di Copa America tahun ini. (YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H