Selain itu, pusat perbelanjaan modern seperti mall juga akan memberikan takjil gratis berupa buah kurma dan teh khas arab kepada para pengunjung mall. Bahkan di setiap sudut jalan dibuka kotak-kotak badan amil zakat untuk orang-orang yang ingin bersedekah.
3. Kebijakan Sekolah di Jerman Saat Ramadhan
Di sana, menurut Kompasianer Elde aktivitas keseharian yang dijalani saat Ramadan tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lain. Toko-toko makanan buka seperti biasa juga kesibukan di tempat kerja dan sekolah.
Kemudian bulan Ramadan tahun ini harus dijalani dengan rentang waktu yang lebih panjang. Jika dihitung kira-kira 16 jam umat muslim harus berpuasa dalam satu harinya.
Namun ada satu keistimewaan di sebuah sekolah di mana tempat anak dari Kompasianer Elde menuntut ilmu. Sekolah milik pemerintah Jerman ini memberi sedikit kelonggaran pada murid-murid yang melaksanakan ibadah puasa.
Proses belajar tetap berjalan seperti biasa namun khusus pelajaran olah raga murid yang tengah berpuasa diperbolehkan untuk tidak mengikuti mata pelajaran ini.
Selain itu pada akhir Ramadan bagi muslim yang akan berlebaran, di sekolah ini juga ada kebijakan yang memperbolehkan muridnya untuk tidak masuk selama 2 hari. Kebijakan kecil ini adalah wujud dari toleransi antar umat beragama yang dijalankan di sana.
4. BukBer di Hong Kong dengan Menu Kari India
Ketika buka bersama, semua membaur menjadi satu ruangan. Baik itu ekspatriat, warga muslim Tiogkok, Timur Tengah, berkulit hitam, Malaysia, India, Pakistan, semua buka bersama di satu tempat dengan menu yang sama.
Ketika azan berkumandang, seperti biasa para peserta memilih minuman sendiri. Di Hong Kong, hidangan berbukanya pun berbeda beda. Ada teh tarik, kurma, kue basah, pastel dan buah-buahan.
---------------------------------