Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah Artikel Kompasianer Terpopuler di Facebook Mei 2016

2 Juni 2016   16:06 Diperbarui: 2 Juni 2016   16:24 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini mendapatkan sebanyak 669 reaksi dan 190 share.

#Peringkat 7

Setya Novanto, Zaskia Gotik, dan Sonya Depari, Ironi Sebuah Negeri

Setya Novanto. Kompas.com
Setya Novanto. Kompas.com
Setya Novanto terpilih sebagai orang yang menduduki kursi nomor satu di Partai Golkar. Hal ini dinilai Susy Haryawan sebagai pelengkap keadaan di mana seorang yang dinilai sebagai pelanggar malah menjadi tenar.

Memang ada beberapa sosok di media massa yang bermula sebagai seorang pelanggar namun malah diberikan kedudukan pada akhirnya.

Pertama, Setya Novanto itu sendiri. Politikus liat, cerdik, dan bertahan di dalam segala suasana. Persoalan terbesar itu ada di kasus akhir tahun lalu yang mencatut nama pejabat tinggi negara untuk bagi-bagi saham FP. Kasusnya hanya membawa ia turun satu trap, dari ketua dewan menjadi ketua fraksi Golkar.

Kedua, Zaskia Gotik. Becanda soal lambang negara. Persoalan pendidikan memang bisa berpengaruh pada pengetahuan dan sikap, namun itu bukan faktor pembenar untuk membebaskannya dari pertanggungjawaban baik moral dan hukum.

Sonya Depari. Kisah mengenai anak sekolah menengah atas yang ditegur karena melanggar lalin, dan malah membentak polwan dengan menggunakan kerabatnya yang menjadi petinggi polisi, dan dilepaskan begitu saja. Kasus selesai, malah dijadikan duta anti narkoba.

Kita bisa belajar dan boleh menyimpulkan, mengapa susah-susah berprestasi, mempertahankan hidup tertib azas, tertib hukum, kepantasan, dan hidup baik lainnya untuk mendapatkan kedudukan dan penghargaan di negeri ini. pandangan duniawi sangat mungkin diamini dan dipakai oleh anak-anak tidak mau berupaya keras demi hasil yang lebih baik.

Artikel karya Susy Haryawan ini mendapatkan 793 reaksi dan 497 share.

#Peringkat 6

Sambil Berjualan Bakso, Siswa Inspiratif ini Lanjutkan Sekolahnya

Kota Salatiga memiliki sosok yang inspiratif. Dia adalah pelajar SMK Negeri 2 yang bersekolah sambil berjualan bakso karena terbetot ekonomi.

Bambang Setyawan mengabadikan kisahnya dalam artikel ini. Mohamad Fikri Mabruri, siswa kelas III berumur 17 tahun yang tercatat sebagai siswa SMK Negeri 2 Kota Salatiga jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dianggap memiliki mental baja.

Bagaimana tidak, saat remaja seusianya kerap bermanja dengan orang tuanya, bahkan sering terlibat tawuran pelajar, ia malah tampil beda. Dirinya sadar diri bahwa perjuangan hidup harus dimulai sejak dini, untuk itu, ia menempuh belajar sembari berdagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun