Ujian Nasional untuk tingkat Sekolah Menengah Atas telah selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu. Bahkan nilai hasil UN pun telah dibagikan. Setelah melalui Ujian Nasional ini siswa tentu merasa lebih tenang karena tahapan terakhir mereka dalam jenjang pendidikan menengah atas telah berhasil dilewati.
Namun, tentu saja hal ini menjadi sebuah pijakan untuk melanjutkan ke tahapan yang lebih tinggi yaitu jenjang kuliah di Perguruan Tinggi.
Ketika siswa memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya, tentu ia harus menentukan pilihan akan melanjutkan di mana dan mengambil jurusan apa. Dan hal ini biasanya menjadi satu dilema untuk siswa itu sendiri.
Tidak sedikit siswa yang sulit memutuskan jurusan apa yang akan ia ambil dan perguruan tinggi mana yang akan ia tempati. Dilema ini muncul karena begitu banyaknya jurusan yang ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta.
Kompasianer ternyata memiliki tips-tips menarik yang bisa Anda ikuti untuk menentukan pilihan, jurusan apa dan perguruan tinggi mana yang akan Anda ambil. Berikut ini adalah 5 tips memilih perguruan tinggi dan jurusan untuk Anda yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
1. Bingung Memilih Jurusan Kuliah?
Atau juga konsultasi tentang jurusan apa yang sebaiknya dipilih oleh anaknya. Selain itu ada juga yang konflik antara orangtua dan anak. Keduanya bersikukuh dengan pilihan masing-masing. Â
Sebenarnya hasil amatan orangtua yang cukup cermat, mereka dapat membantu anak mengembangkan potensi anak-anaknya dalam tahun-tahun pertumbuhan selanjutnya.
Tapi persoalannya adalah keinginan orangtua yang ingin direalisasikan melalui anak. Kalau potensi anak dan keinginan orangtua klop, ya tidak masalah. Tapi kalau berbeda? Munculah konflik dan kebingungan.
Untuk menentukan pilihan ini, orang tua atau anak itu sendiri bisa memiliih sesuai 3 kriteria yang diberikan oleh Naftalia. Yaitu pertama, Kapasitas Intelektual. Kapasitas intelektual ini bisa didapat dari hasil tes IQ anak. Orang tua bisa melihat potensi pada anak dengan hasil tes ini.
Kedua, Kenali Hasrat Terdalam (Passion). Pertanyaan pemandu yang paling sederhana adalah "Ketika melakukan kegiatan atau hal apa yang membuat kamu bisa lupa segalanya? Perhatianmu seolah-olah terserap semuanya ke dalam kegiatan tersebut? Bahkan sakit pun tidak terasakan atau hilang?". Kalau orangtua sudah memupuk bakat anak sejak kecil, pertanyaan itu mudah sekali jawabannya.