Dua objek wisata ini bisa menjadi referensi untuk mengajak keluarga Anda berlibur di Jakarta esok hari.
2. Wisata Alam ‘Hutan Mangrove’, Pantai Indah Kapuk, Jakarta
Ketika pertama kali pemerintah Jakarat mengembangkan hutan Mangrove di Pantai Indah Kapuk, Kompasianer Christie Damayanti sudah tertarik sejak awal.
Jika dilihat dari fungsi, hutan mangrove memang sangat beragam. Hutan bakau atau hutan mangrove adalah tanaman bakau dalam lingkungan ekosistim tertentu yang hidup di air payau dan dipengaruhi oleh air pasang surut laut. Hutan mangrove ini akan menyimpan ‘tenaga’ untuk membentengi daratan lumpur tempat hidupnya dari gelombang air laut.
Berdasarkan reportase Christie, suasana di hutan Mangrove PIK memang nyaman. Pohon-pohon dan jalan setapak membuat pejalan kaki lebih nyaman.
Selain pohon bakau, di sini juga terdapat jembatan untuk memasuki hutan bakau yang sebenarnya. Jembatan-jembatan ini terbuat dari kayu dan bambu.
Memang menurut Christie, Jakarta terlambat menyadarinya untuk peduli lingkungan dan pelestarian hutan mangrove. Tetapi kata ‘terlambat’ harus kita kejar.
3. Potensi Wisata Jakarta Luar Biasa
Pola pikir terhadap Jakarta perlu diubah. Jakarta perlu berbenah menjadi tempat yang nyaman -manusiawi dan tidak dijadikan wahana dan jadi sumber yang menghancurkan kehidupan penduduknya dan icon sebagai Ibukota Indonesia.
Itulah yang dikatakan Kompasianer Ib Prabowo dalam ulasannya. Jika pandai mengeksplor ada berbagai wisawa di Jakarta yang sangat layak untuk dinikmati.
Salah satunya adalah wisata Kota Tua dan wisata malam Kota Tua. Wisata Kota Tua bisa dijadikan gaya baru dan cukup diminati bahkan ada bentuk Wisata Malam Kota Tua yang dilakukan di malam hari dan minatnya lumayan banyak.