Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Ulasan Kartini Inspiratif dari Kompasianer Tangerang Selatan Plus

26 April 2016   17:33 Diperbarui: 26 April 2016   17:40 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Indonesia dianggap tidak memiliki visi dan misi dalam mengembangkan games di Indonesia. Padahal Singapura dan Malaysia sydah gencar berburu talenta muda dari Indonesia. Bahkan mereka berani memberikan biaya besar pada developer Indonesia untuk berkarya di negeri Jiran.

Untuk itulah Riris dengan Gambreng Games yang diinisiasinya berharap bisa berkolaborasi dan belajar bersama untuk mengembangkan dunia developer games di Indonesia. Inilah jalan sunyi yang bagi Riris harus diperjuangkan.

Seperti Riris, Yuli juga sangat layak untuk didaulat sebagai Kartini masa kini. Yuli berjuang mati-matian agar masyarakat yang tidak mampu mendapatkan hak-hak mereka dalam kesehatan.

Dituliskan Dzulfikar, Yuli menilai bahwa masih banyak sekali problem di lapangan yang belum terselesaikan apalagi tentang BPJS. Yuli merasa pilu ketika banyak pasien BPJS yang sulit mendapat haknya.

Melihat problem ini, tak heran Yuli pun dikenal oleh hampir seluruh Rumah Sakit di Tangerang dan Tangerang Selatan sebagai sosok yang tidak segan berdebat dengan perawat hingga dokter demi memperjuangkan hak pasien BPJS.

Meski tidak mendapat imbalan, Yuli tetap melayani dan memperjuangkan hak pasien. Dari beberapa kasus yang ditangani rata-rata berhasil meski harus "gontok-gontokan" dengan rumah sakit bersangkutan.

Kedua wanita ini menurut Dzulfikar bukan hanya menjadi teladan namun juga contoh Kartini masa kini yang memilih jalan sunyi. Jalan sunyi yang harus diperjuangkan. (YUD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun