Sensitif, menurutnya karena film ini mengupas isu yang sangat dalam soal pelecehan anak yang dilakukan oknum pemuka agama di gereja katolik Kota Boston. Berisiko, karena jika sudah menyangkut pemuka agama, tentu segala tindakan yang akan menjelekkan nama mereka akan menuai risiko besar. Apalagi jika kasus ini diangkat dalam sebuah reportase. Berani, karena di tengah sensitivitas yang tinggi dan risiko yang berat ada satu hal yang patut diacungi jempol, yakni sikap para jurnalis yang tetap bertahan untuk menguak kasus ini hingga akarnya.
--
Itulah sedikit catatan terkait gelaran Piala Oscar 2016 ini. Memang gelaran kali ini mengandung sedikit sentimen negatif karena tidak ada sama sekali aktor atau aktris kulit hitam yang menjadi nominator sehingga hal ini dikait-kaitkan dengan isu rasisme yang ramai diperbincangkan di wilayah barat. Kendati demikian, Piala Oscar 2016 tetap berkesan untuk para pecinta film dunia. Khususnya penggemar Leonardo DiCaprio yang akhirnya bisa menyabet gelar aktor terbaik setelah bertahun-tahun penantian. (YUD)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H