Adhyaksa Dault digadang sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 mendatang. Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga itu tentu memiliki segudang pengalaman dalam berpolitik. Adhayksa adalah salah satu sosok senior dan merupakan orang lama yang berkecimpung dalam dunia politik Indonesia. Namun, Kompasianer Tommy Setiawan memiliki penilaian yang berbeda.
Menurut Tommy, ngototnya Adhyaksa Dault dan Yusril untuk tetap maju pada pertarungan DKI-1 adalah hal yang konyol. Tommy menganalogikan perebutan kepala daerah ini dengan struktur perusahaan multinasional. Adhyaksa diibaratkan seorang mantan direktur perusahaan yang kini memperebutkan posisi seorang manajer. Tommy menganggap hal ini dilakukan Adhyaksa karena mungkin sedang menganggur atau apa pun kondisinya yang memaksa untuk downgrade jabatannya.
2. Peluang Adhyaksa Dault sebagai Rival Ahok
Adhyaksa Dault bukanlah nama baru di kancah politik Indonesia. Sejumlah komponen masyarakat mendaulat Adhyaksa sebagai bakal calon gubernur DKI yang siap bersaing dengan lawan-lawan politiknya. Seperti yang dikatakan sebelumnya, sosok Adhyaksa adalah politisi senior di Indonesia dengan pengalaman yang tidak diragukan. Hal senada diutarakan oleh Muthiah Alhasany dalam artikelnya.
Ia menilai Adhyaksa adalah orang yang bisa menjadi rival berat bagi Ahok. Adhyaksa memiliki kelebihan-kelebihan tertentu yang tidak dimiliki pemimpin DKI saat ini. Menurutnya, Adhyaksa adalah seorang dengan karakteristik yang tenang, berbeda dengan Ahok dan tidak menimbulkan konfrontasi pada siapa pun. Ia juga dipercaya sebagai tokoh yang jujur dan lurus, terbukti karena Adhyaksa tidak pernah terlibat dalam kasus atau skandal apa pun. Jika benar terpilih, Adhyaksa juga dipercaya dapat melanjutkan program-program yang telah dijalankan Ahok.
3. 'Barang Rongsokan' untuk Melawan Ahok
Awalnya, Ridwan Kamil adalah sosok yang dipercaya dapat menggusur Ahok untuk turun dari kepemimpinannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Sayangnya Ridwan Kamil menolak untuk mencalonkan diri dengan alasan masa kepemimpinannya sebagai wali kota Bandung belum berakhir. Melihat hal ini tentu pesaing Ahok yang lain mendapat keuntungan. Oleh sebab itulah Adhyaksa Dault menjadi salah satu bakal calon yang diuntungkan.
Sayangnya, dalam perhelatan ini banyak cara dilakukan untuk saling menjatuhkan. Cara paling ampuh adalah mengeluarkan isu SARA. Begitulah pandangan Kompasianer Gan Pradana dalam melihat Pilkada 2017 ini. Ia menilai salah satu yang memanfaatkan isu SARA tersebut adalah sosok Adhyaksa Dault. Bahkan Gan Pradana menilai bahwa pencalonan Adhyaksa ini ibarat pertunjukan lenong.
Sandiaga Uno
[caption caption="Sandiaga Uno menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Sumber : megapolitan.kompas.com"][/caption]1. Ahok vs Sandiaga Uno, Bukan tentang Yusril
Pilkada DKI Jakarta memang masih satu tahun lagi, namun panggung pertunjukan politik sudah ramai dari sekarang dengan berbagai lakon. Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta yang masih menjabat saat ini tentu menjadi sorotan. Popularitas Ahok yang tinggi tentu akan menjadi ancaman bagi bakal calon lainnya. Ada beberapa nama bakal calon yang diyakini bisa menyaingi popularitas dan elektabilitas Ahok. Salah satunya adalah Sandiaga Uno. Bahkan sosok ini dipercaya dapat menjalankan pemerintahan lebih baik dari gubernur DKI saat ini.
Suyono Apol berpendapat bahwa Sandiaga Uno adalah lawan yang sepadan untuk Ahok. Popularitas dan elektabilitasnya pun kemungkinan besar dapat bersaing. Ia melihat Sandiaga Uno adalah sosok yang serius dalam berkarier, politik dan memimpin. Ia melihat keseriusannya itu ditandai dengan mundurnya sebagai direktur utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan memilih jalan hidup sebagai politisi. Memang jika dibandingkan dengan Yusril maupun Adhyaksa, Sandiaga Uno adalah yang paling muda dalam urusan berpolitik. Meski demikian, hal tersebut tidak membuat masyarakat menutup mata untuk melihat kepemimpinan dan karakter Sandiaga Uno untuk memimpin DKI Jakarta.
2. Misi Utama Sandiaga Uno untuk DKI Jakarta
Sandiaga Uno memiliki niat yang kuat untuk menjadi DKI-1. Dengan demikian, Uno melihat dirinya sebagai salah satu pemimpin baru yang lebih solutif untuk warga DKI Jakarta. Begitu menurut analisis Opa Jappy dalam ulasannya. Ia menilai memang posisi DKI-1 ini layak diperebutkan oleh siapa saja, baik politisi maupun pengusaha jika memang benar-benar kompeten.
Menurut pandangannya, Uno merupakan sosok yang pintar dengan misi yang cerdas. Memang sejauh ini ada dua solusi besar yang ditawarkan Uno untuk DKI Jakarta. Jakarta memiliki masalah ketersediaan lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan barang pokok yang melonjak. Kedua solusi ini memang tengah dijalankan oleh Ahok sebagai pemimpin tertinggi saat ini. Namun jika Uno memang terpilih pada Pilkada 2017 mendatang, ia diyakini sebagai sosok pemimpin yang solutif.
Ahmad Dhani
[caption caption="Ahmad Dhani diusung sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Sumber: kompas.com"][/caption]1.Ahmad Dhani Hanya Menjadi "Bumper" Parpol Hadapi Ahok
Salah satu bakal calon yang menjadi sorotan publik adalah Ahmad Dhani. Tentu saja publik lebih mengenal sosok ini sebagai musisi kondang dan memang hampir tidak ada gaung pengalaman politik dari Ahmad Dhani ini. Namun, cukup mengejutkan ketika dirinya mendeklarasikan sebagai bakal calon yang akan ikut memanaskan bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.