[caption caption="Walikota Bandung Ridwan Kamil batal menjadi bakal calon Gubernur DKI. Sumber : Tribunnews.com"][/caption]Pemilihan Kepala Daerah khususnya untuk DKI Jakarta akan dilaksanakan 2017 mendatang. Namun, hingar-bingar serta pergolakan politik sudah terasa jauh-jauh hari sebelumnya. Nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta satu per satu mulai muncul ke permukaan. Bukan hanya dari tokoh politik, melainkan juga pejabat, pengusaha, bahkan artis juga ikut mengatrol namanya untuk naik menjadi orang nomor satu di DKI.
Dari sekian banyak nama, satu yang ditunggu kehadirannya dalam daftar nama bakal calon adalah Ridwan Kamil. Kang Emil--begitu sapaaannya-- yang masih menjabat sebagai Walikota Bandung ini didaulat akan memberikan perlawanan sengit untuk Ahok yang kini masih memimpin Jakarta. Prestasinya dan kepemimpinannya dalam menahkodai Kota Bandung menggaung ke seluruh Indonesia.
Tidak sedikit orang yang mendukung Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon pemimpin DKI Jakarta. Bahkan di mata warga Jakarta sendiri pun Ridwan Kamil memiliki potensi untuk memimpin. Popularitasnya tentu saja dapat mendongkrak elektabilitas. Tidak sedikit juga yang memprediksi Ridwan Kamil dapat menumbangkan pesaingnya dalam perebutan DKI 1.
Sayangnya, pada 29 Februari Ridwan Kamil menjawab kegalauannya untuk maju atau tidak sebagai bakal calon. RK memutuskan untuk terus memimpin Kota Bandung setidaknya hingga masa kepemimpinannya berakhir. Banyak orang yang menyayangkan keputusannya ini. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung keputusannya tersebut.
Kompasianer juga memiliki pandangannya masing-masing. Nah, berikut ini adalah 10 opini Kompasianer atas keputusan mundurnya Ridwan Kamil dari pencalonan Gubernur DKI Jakarta yang diambil dari topik pilihan Calon Gubernur DKI 2017.
1. Ridwan Kamil dalam Kacamata Sepak Bola
[caption caption="Indonesia seperti sebuah klub sepak bola besar, Ridwan Kamil dan Ahok adalah dua striker penting untuk gol-gol penting di masa depan (Gambar: Kompas.com) "]
2. Ridwan Kamil Tidak Jantan
Keputusan Ridwan Kamil yang mundur sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dinilai Olivia Armasi sebagi langkah yang tidak jantan. Namun, ia menggarisbawahi, bukan sikap dan keputusan Ridwan Kamil yang membuatnya kecewa, tetapi alasan di balik itu semua. Sebelumnya, Ridwan Kamil memang sempat mengatakan bahwa salah Presiden Joko Widodo berpesan agar tidak mengejar sesuatu yang lebih besar sedangkan masalah di depan mata belum terselesaikan. Alasan inilah yang dinilai tidak elegan, bijaksana, dan jantan oleh Olivia.
3. Mundurnya Ridwan Kamil Membuat Sulit Ahok
[caption caption="Ridwan Kamil dan Ahok (dokumentasi Haydie)"]
4. Langkah Kuda Ridwan Kamil
Ada juga Kompasianer Leonardi Gunawan yang menilai bahwa batalnya Ridwan Kamil melaju ke DKI layaknya langkah kuda. Ia menganggap Ridwan Kamil telah melakukan perhitungan politik. RK dianggap akan kesulitan untuk melaju ke Jabar-1 jika tidak ada dukungan partai politik. Mau tidak mau Ridwan Kamil harus tetap berhubungan baik dan tidak merusak relasinya hanya karena ketidakinginannya maju ke DKI 1. Oleh karena itu, Ridwan Kamil melakukan beberapa strategi politik dan hasilnya, ia berhasil membujuk partainya untuk tidak mengusungnya di pemilihan gubernur DKI 2017 mendatang.
5. Ridwan Kamil Elegan, Adhyaksa Dault dan Yusril Ihza Mahendra Memalukan!
[caption caption="Dua bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra (kanan) dan Adhyaksa Dault saat bertemu di kediaman Adhyaksa di Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016). (Kompas.com/Alsadad Rudi)"]
6. Ridwan Kamil Mundur, Kita Tak Jadi Kehilangan Salah Satu Pimpinan Terbaik
Tidak bisa dipungkiri bahwa Ridwan Kamil saat ini menjadi salah satu pemimpin daerah terbaik di Indonesia. Daniel H.T. juga memiliki penilaian yang sama. Menurutnya meski Gerindra sudah menyatakan akan mendukungnya, Emil lebih percaya akan suara rakyat dan suara hatinya sendiri. Daniel juga menilai jika Emil dan Ahok bertarung hanya untuk satu jabatan, bangsa ini akan kehilangan salah satu pemimpin daerah terbaiknya yang bernilai tinggi. Jika Ahok menang, kita akan kehilangan Emil, begitu juga sebaliknya. Maka langkah Ridwan Kamil yang mundur sebagai bakal calon dianggap sebuah keputusan yang sangat tepat.