Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ridwan Kamil Ternyata Tidak Jantan

1 Maret 2016   06:36 Diperbarui: 2 Maret 2016   10:56 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="jawapos.com"][/caption]"Jokowi berpesan agar ia jangan mengejar sesuatu yang lebih besar, sedangkan masalah di depan mata belum terselesaikan. Beliau melihat saya dan Pak Ahok ini pemimpin daerah yang diapresiasi, jadi sebaiknya tidak bertanding, dengan kondisi (bahwa) nanti salah satu kalau kalah tidak berguna untuk negara," ungkapnya. (Ridwan Kamil)

Dibalik seorang Ridwan Kamil yang saya kagumi ternyata ada sisi pribadi RK yang jadi catatan mengecewakan. Bukan sikap & keputusan tidak maju pada Pilgub DKI, akan tetapi “ALASAN” tidak maju karena saran dari Joko Widodo adalah alasan yang sangat tidak elegan, tidak bijaksana dan sangat tidak jantan.

Saran senada seperti yang dikatakan Jokowi bukan hal yang baru. Saran dari para netizen yang realistis di medsos jauh-jauh hari sudah mengatakan hal yang sama. Bukan hanya saran lebih baik RK menyelesaikan tugas di Bandung dan berlanjut di Jawa Barat Satu. Bahkan saran berdasarkan analisis dan kalkulasi politik bahwa peluang menang melawan Ahok sangat kecil.

Pernyataan RK membawa-bawa nama Jokowi adalah untuk "ngeles" menutupi kekurangan dan ketidakmampuan dirinya melakukan lobi-lobi politik. Dibalik itu nampak jelas sebuah ambisi RK yang layu sebelum berkembang. Realita tidak ada kejelasan siapa yang akan mengusung, belum tentu menang melawan Ahok. RK memanfaatkan saran Jokowi sebagai pembelaan diri tidak maju Pilgub DKI. Sikap RK adalah sebuah sikap yang tidak ksatria.

Persepsi publik yang berharap RK Maju Pilgub DKI, seolah-olah dimentahkan oleh Joko Widodo. Joko Widodo menjadi seorang teman ahok yang ketakutan jika RK maju. Dan Jokowi tidak konsisten. Jokowi yang tidak menyelesaikan jabatan Gubernur DKI malah memberi saran RK jangan mengejar sesuatu yang lebih besar.   

Mestinya, saran entah dari kawan, orang tua adalah masukan untuk konsumsi pribadi. Sebagai seorang pemimpin yang merdeka, independen & kstaria akan elegan seandainya RK mengatakan: “Setelah melalui berbagai pertimbangan saya menyatakan tidak akan mengikuti Pilgub DKI 2017. Doakan saya dapat menyelesaikan amanah di Bandung dengan sebaik-baiknya”.Titik. Tanpa embel-embel membawa-bawa nama orang lain yang mempengaruhi keputusannya.

RK gokil, lucu dan mumpuni sebagai seorang motivator. Tapi melihat cara "ngelesnya", jangan-jangan keberhasilan di Bandung cuma pencitraan.

Maju, mundur, maju, mundur, cantik… cantik … RK oh RK … Aku jadi “iLfeel” padamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun