[caption caption="Ilustrasi - malam tahun baru di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Sumber: kfk.kompas.com"][/caption]
Tidak terasa, tahun 2015 sudah terlewati. Perayaan menyambut tahun baru pun telah usai. Namun, mari kita lihat kilas balik perayaan tahun baru 2016.
Terompet dan kembang api tetap menjadi hal identik dalam perayaan menyambut datangnya tahun baru. Ruang-ruang publik penuh sesak oleh warga yang datang bersama keluarga maupun bersama teman. Namun, banyak juga warga yang memilih untuk menyambut tahun baru di rumah. Semua warga di berbagai negara menyambut tahun baru 2016 dengan cara berbeda-beda. Berikut ini 7 artikel ulasan perayaan tahun baru 2016 dalam topik pilihan Perayaan Tahun Baru 2016.
1. Menyambut 2016 dengan Pisang Epe di Pantai Losari
[caption caption="Inilah kursi-meja penjual Pisang Epe di tanggul utara Pantai Losari kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa "]
Menurut Mahaji Noesa, selain terompet dan kembang api, menyambut tahun baru di Pantai Losari ini juga identik dengan pisang epe. Pisang epe merupakan kuliner khas Makasar yang menjadi santapan wajib apabila berkunjung ke Pantai Losari. Menyambut perayaan tahun baru 2016, pedagang pisang epe lebih awal membuka warungnya. Pisang epe merupakan santapan yang harus dicoba jika mengunjungi Pantai Losari ini.
2. Menjalani Pergantian Tahun Bersama Tim Gegana
[caption caption="Tim Gegana bersama kru keamanan Mal Teras Kota sedang melakukan penyisiran dalam gedung | dok. pribadi "]
Menyambut tahun baru 2016, Alfonsius Billy Joe Haslim mendapatkan tugas untuk meliput ancaman bom di salah satu pusat perbelanjaan di daerah Tangerang. Bersama tim gegana, dia ikut menyisir gedung. Walaupun melewatkan pergantian tahun 2016 ini tanpa berkumpul bersama keluarga atau teman, pengalaman peliputan di hari pergantian tahun ini merupakan kejadian menarik dan menantang baginya.
3. Ke Mana Sih Orang Jepang saat Hari Tahun Baru?
[caption caption="Torii, gerbang menuju Kuil Matsudo Jinja"]
Weedy Koshino menceritakan bagaimana perayaan tahun baru di Jepang jauh dari hingar-bingar. Malam menjelang tahun baru, warga Jepang berduyun-duyun pergi ke kuil untuk berdoa agar diberi keberkahan dan kebaikan. Ini merupakan budaya tradisional Jepang yang disebut Hatsumode. Hatsumode adalah budaya tradisional Jepang untuk pergi mengunjungi kuil pertama pada awal tahun.
Beserta anak dan suaminya, Weedy Koshino berkesempatan ikut merayakan tahun baru 2016 dengan melakukan ritual Hatsumode bersama warga Jepang lainnya.
4. Nasib Jagung Menjelang Malam Tahun Baru
Terompet dan kembang api adalah dua barang yang identik dalam perayaan tahun baru. Namun, tidak ketinggalan jagung bakar yang hampir semua orang biasa menikmatinya saat malam pergantian tahun. Hampir di semua sudut pasar, jalan dan ruang publik banyak yang menjual jagung bakar di malam pergantian tahun baru. Hal ini menjadi sebuah berkah dan keuntungan bagi penjual jagung. Â
Pebrianov menceritakan bagaimana fenomena penjual jagung dadakan yang bermunculan saat menjelang tahun baru. Makan jagung bakar seolah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan sebagian besar masyarakat saat perayaan tahun baru.
5. Berapa Biaya Malam Tahun Barumu
Sebagian besar perayaan menyambut tahun baru dijadikan momen untuk berkumpul dengan keluarga maupun teman-teman. Tidak sedikit orang yang melakukan perencanaan terlebih dahulu sebelum membuat acara untuk menyambut tahun baru ini. Contohnya, bagi yang merencanakan perayaan menyambut tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga, perencanaan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan biaya seperti untuk membeli kembang api, terompet dan makanan yang dihidangkan. Lain halnya dengan sebagian orang yang memilih menyambut tahun baru di tempat wisata atau di ruang publik. Mereka harus mempersiapkan biaya untuk transportasi dan makan saat berada di tempat yang sudah mereka pilih.
Menurut Ariyani Na, perayaan menyambut pergantian tahun membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan keuangan untuk acara perayaan pergantian tahun ini. Alangkah baiknya jika pengeluaran biaya perayaan tahun baru ini dimasukkan ke perencanaan keuangan keluarga.
6. Aksi Pungut Sampah dan Berbagi Makanan Relawan Kota Bogor di Tahun Baru
[caption caption="Para relawan Kota Bogor yang melakukan aksi pungut sampah dan berbagi di awal Tahun Baru 2016 (dok. Gigin 1/1/2016)"]
Pada kesempatan malam tahun baru 2016 ini, Achmad Siddik beserta relawan lain melakukan aksi untuk ikut serta membantu petugas kebersihan untuk membersihkan sampah-sampah usai perayaan malam tahun baru. Aksi pungut sampah ini sekaligus berbagi makanan untuk petugas kebersihan yang mempunyai semangat tinggi bertugas di malam pergantian tahun.
Kisah Achmad Siddik membawa inspirasi bahwa kita dapat merayakan malam tahun baru dengan melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain dan membawa semangat positif untuk memulai lembaran baru di tahun baru.
7. [Resolusi 2016] Perlu atau Tidak?
Bagi sebagian orang, membuat resolusi awal tahun adalah sebuah tradisi. Resolusi baru atau resolusi di tahun sebelumnya diharapkan menjadi bentuk acuan untuk menjalani tahun baru yang lebih baik. Menurut Hantus Tommy, resolusi sangat diperlukan untuk mempersiapkan apa-apa saja yang kita lakukan sepanjang tahun 2016, agar ada arah tujuan (goal) untuk mencapai semua yang telah dibuat. Resolusi pribadi atau resolusi kelompok dapat dibuat dengan menggunakan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) yang diharapkan agar resolusi lebih terencana.
Kini, kita memiliki harapan baru untuk menjalani tahun 2016. Resolusi baru dibuat sebagai penyemangat untuk menjalani tahun baru ini. Semangat positif diharapkan membuat resolusi yang sudah dibuat tercapai di tahun 2016 dan menjadi tahun yang lebih baik. (IM)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H