Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tujuh Cerita tentang Keseruan dan Drama MotoGP Sepang 2015

6 Desember 2015   15:50 Diperbarui: 1 Januari 2016   19:39 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (depan), membalap di depan dua pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dari Spanyol (tengah) dan Valentino Rossi dari Italia, pada balapan GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (25/10/2015)| Foto: Manan Vatsyayana/AFP Photo"][/caption]Seri ke 17 MotoGP 2015 kembali menyambangi sirkuit Sepang, Malaysia. Berlangsung pada 25 Oktober 2015, sekaligus bertepatan dengan 25 tahun Malaysia menjadi tuan rumah gelaran balapan motor paling tenar sejagad itu.

Gelaran MotoGP seri Sepang hampir selalu menghadirkan kejadian yang tak terduga.  Salah satu  kejadian yang tak terlupakan dalah ketika Marco Simoncelli mengalami kecelakaan fatal di sirkuit yang memiliki panjang 5,5 km itu pada tahun 2011. Kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawa dan menjadi akhir tragis karir SuperSic – julukan Simoncelli.

Empat tahun berselang, Sepang kembali menghadirkan drama, kali ini melibatkan Sang Legenda hidup, Valentino Rossi dengan si Bayi Ajaib, Marc Marquez. Udara panas Malaysia seolah bersinergi dengan panasnya duel antar kedua pembalap tersebut. Puncaknya terjadi saat balapan berlangsung, pada lap ke 7, dimana terjadi senggolan antara Rossi dan Marquez yang menyebabkan Marquez terjatuh dan tidak bisa lagi melanjutkan balapan. Insiden tersebut ternyata berbuntut panjang, dari hasil investigasi yang dilakukan pengarah lomba, Rossi dinilai bersalah dan harus menerima hukuman yakni memulai balapan dari posisi paling belakang di seri terakhir Valencia.

Banyak pihak yang menyayangkan hukuman yang diberikan pada The Doctor, tapi banyak juga yang sependapat dengan hukuman tersebut. Namun, pembicaraan tentang MotoGP Sepang 2015 tentu tidak saja hanya berpusat pada insiden Rossi vs Marquez saja. Berikut ini adalah rangkuman cerita tentang keseruan dan drama seri ke 17 MotoGP 2015, hasil reportase Kompasianer yang menonton langsung di Sepang, Malaysia.

1. MotoGP Sepang, Insiden Rossi dan Podium yang Garing

[caption caption="Suasana Tribun Penonton MotoGP 2015 seri Sepang, Malaysia| Foto: Yayat"]

[/caption]Kompasianer Yayat, yang juga fans setia Valentino Rossi tidak hanya menceritakan tentang insiden yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez, tapi juga tentang suasana yang terjadi di paddock kedua pembalap dan tribun penonton pasca kejadian.

Dalam artikelnya, Yayat juga mengungkapkan kecemasan yang dirasakan para penggemar Rossi saat menunggu keputusan pengarah lomba sampai podium yang terkesan datar, tidak semeriah biasanya.

 

2. MM Langgar Aturan Tak Tertulis Pembalap, Mesin VR Memang Tidak Kompetitif

[caption caption="Para Pembalap memulai MotoGP seri Sepang| Foto: Putera Adnyana"]

[/caption]Kontroversi insiden antara Rossi-Marquez memang menjadi sorotan banyak penggemar. Marquez bahkan dinilai oleh sejumlah rider menilai melanggar aturan tak tertulis para rider, yakni rider yang  sudah tidak dalam jalur perebutan juara, tidak seharusnya mengganggu rider yang tengah mengejar juara.

Di luar dari  kontroversi insiden antara Rossi dan Marquez, Arif Rahman berpendapat bahwa performa motor yang gunakan Valentino Rossi sudah tidak kompetitif sejak awal balapan.  Hal itu ditandai dengan suara mesin  motor  Rossi yang  terdengar  seperti motor yang melaju kencang tapi dengan perseneling rendah. sehingga menimbulkan suara yang meraung sekaligus tersendat. Performa yang berbeda jika dibandingan dengan motor para rider lainnya.

3. Petisi Cabut Penalti Rossi Tembus 500 Ribu Orang Pendukung

[caption caption="The Doctor, Valentino Rossi| Foto: Kompas.com"]

[/caption]Kompasianer Ang Tek Khun mengulas mengenai petisi pencabutan hukuman Rossi yang sudah didukung oleh 500 Ribu orang. Petisi yang dicetuskan oleh Nicholas Davis itu menggugat integritas MotoGP karena menghukum Valentino Rossi yang menurutnya justru memberi pembenaran bagi "taktik balap kotor". Baginya Rossi berada di pihak yang "dilecehkan dan disabotase".

4. Perjuangan Menembus Sirkuit Sepang

[caption caption="Umbrella Girl yang menyemarakan MotoGP Sepang"]

[/caption]Ada cerita lain yang dibagikan oleh mereka yang memiliki kesempatan untuk bisa menyaksikan secara langsung aksi para rider kesayangan.

Salah satunya adalah Mawan Sidarta yang membagikan pengalamannya selama di Sepang. Mulai dari penerbangan yang tertunda akibat bencana asap sampai keramaian yang terjadi sebelum balapan dimulai.

 

5. Mengulik Paddock di Sepang International Circuit

[caption caption="Suasana Paddock Tim Federal Oil"]

[/caption]Jika menonton langsung balapan di sirkuit menjadi keinginan para penggemar MotoGP, maka bertandang ke paddock tim yang berlaga di MotoGP menjadi keberuntungan yang tidak bisa dirasakan oleh semua penonton.

Kompasianer Selamet Hariadi, menjadi salah seorang yang beruntung bisa memiliki akses untuk menyambangi jejeran paddock dan mengintip markasnya para pembalap sebelum berlaga, sekaligus berfoto dengan Xavier Simione.

 

6. Fortuna dan Virtu, Dua Siasat ala Machiavelli

[caption caption="Jelang Race MotoGP Sepang| Foto: Yusep Herdiansyah"]

[/caption]Yusep Hendarsyah mencoba menghubungkan teori Machiavelli dengan apa yang terjadi di area balapan. Dalam teorinya Machiavelli mengungkapkan bahwa seseorang dapat meraih kekuasaan, menurut Machiavelli apabila dalam dirinya terdapat dua hal, yaitu, keberuntungan (fortuna) dan kecerdikan (virtu).

Jadi, siapapun pebalap itu, di mana dirinya memiliki keberuntungan , bahkan di Sirkuit Valencia yang dibenci Rossi pun pasti ada keberuntungannya tersendiri. Juga kecerdikan dari masing masing pebalap untuk menguasai diri sendiri dan menguasai sirkuit arena balapan tentu akan memenanginya terlepas menjadi juara dunia atau tidak.

7. Jorge Lorenzo Tatap Gelar Juara Kelima

[caption caption="Rider Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo| Foto: www.foxsports.com.au"]

[/caption]Lewat artikelnya Venusgazer mengurai peluang Jorge Lorenzo untuk menjadi kampiun di MotoGP edisi 2015 ini. Dihukumnya Rossi tidak bisa dipungkiri menjadi keberuntungan tersendiri bagi Lorenzo, karena dengan memulai balapan dari posisi buncit kans Rossi untuk naik podium di Valencia seolah hanya tinggal harapan dan kesempatan itu tentu saja tidak akan disia-siakan Lorenzo yang hanya berselisih 7 poin dari Rossi.

Namun, langkah Lorenzo untuk meraih titel Juara MotoGP 2015 tentu bukan perkara mudah, karena meski tampil dihadapan publik sendiri, perlawanan tentu saja tetap akan datang dari dua kompatriotnya Marquez dan Pedrosa. Apalagi dari catatan rekor,  Dani Pedrosa merupakan pembalap yang paling sering juara di sirkuit Valencia.

---

Insiden senggolan yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez tidak bisa dipungkiri menjadi drama yang paling menyita perhatian para penggemar MotoGP. Drama yang yang bahkan disangkut pautkan dengan hubungan politik Spanyol dan Italia. Drama yang juga berimbas pada hubungan rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo dengan tim Movistar Yamaha dimana pabrikan asal Jepang tersebut dikabarkan tidak akan memperpanjang kerjasamanya lagi dengan rider yang tahun ini sukses merebut tahta Juara MotoGP, kabar yang akhirnya ditepis oleh kedua belah pihak.

Tetapi, lepas dari segala drama dan kontroversi yang terjadi disepanjang 2015, gelaran MotoGP selalu memiliki magnet tersendiri untuk menarik perhatian lewat kemampuan dan aksi para pembalap yang membuat para penggemar menjadi tidak sabar untuk menanti dimulainya musim baru balapan motor kelas premier tersebut. (ndy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun