Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kilas Balik Kemeriahan HUT ke-70 RI

6 September 2015   21:02 Diperbarui: 6 September 2015   21:02 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasiana"][/caption]

Menjelang 17 Agustus 2015, warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke, bahkan yang berada di luar negeri sangat antusias dalam menyambut HUT ke-70 RI. Di beberapa daerah, euforia kemerdekaan pun masih berlangsung meskipun 17 Agustus telah berlalu. Dalam topik pilihan “Meriahnya HUT ke-70 RI”, para kompasianer berbagi cerita kemeriahan dan harapan peringatan HUT ke-70 RI. Berikut di antaranya.

 

1. Berlimpah Keseruan di Lomba Agustusan

Seminggu sebelum 17 Agustus, suasana kemeriahan kegiatan memperingati HUT ke-70 RI sudah mulai terlihat di Yogyakarta. Hal inilah yang diceritakan Hendra Wardhana. Terbatasnya ruang dan tempat yang ideal untuk menggelar banyak kegiatan tidak menyurutkan semangat warga untuk meramaikan HUT RI dengan menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, terutama untuk anak-anak. Keringat dan lelah usai memenangi lomba adalah refleksi sederhana dari semangat dan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

 

2. Dari Masak Nasi Sampai Bahas Kemerdekaan RI ke-70

Semangat kemerdekaan juga datang jauh dari negeri pizza, Italia. Dalam artikelnya, Gordi berbagi refleksi menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Bangsa ini sudah berusia 70 tahun. Biarlah kata orang usia ini menandakan ketuaan. Namun baginya, usia ini menandakan kekuatan. Semakin bertambahnya usia, semakin kuat pula kita dalam membangun bangsa ini. Semangat kemerdekaan inilah yang selalu dibanggakan di luar negeri.

 

3. Kemerdekaan Versi Anak Bojong

Thamrin Dahlan coba melukiskan semangat kemerdekaan dari sudut Ibu Kota Jakarta ini. Kegembiraan dan semangat luar biasa anak-anak memperingati HUT RI tampak nyata dari sebuah perlombaan berlari. 70 tahun merdeka merupakan duka nestapa sebagian besar penduduk Indonesia karena angka kemiskinan yang terus bertambah. Namun apa pun kondisinya, kita tetap harus bekerja keras. Beliau juga memaparkan pentingnya peduli sesama warga di sekitar, karena makna hakiki dari Kemerdekaan itu adalah ketika sesama warga mampu membebaskan saudara sebangsa dan setanah air dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan kenestapaan.

 

4. Balap Karung, Makan Kerupuk, hingga Makan Model

Di Palembang, lomba makan Model (makanan sejenis pempek yang khas di Sumatera Selatan) menjadi salah satu lomba unik dalam refleksi menyambut HUT ke-70 RI selain jenis perlombaan pada umumnya. Dalam peringatan HUT RI tahun ini, Asron Da Finsie mengajak untuk jangan menjadikan refleksi kepikunan karena usia tua negara kita. Beliau berharap semoga rakyat Indonesia di usia kemerdekaan ke-70 tahun ini bisa semakin matang dalam menyikapi kehidupan.

 

5. Merdeka Bukan Sekadar Memanjat Pinang

Ditinjau dari sejarahnya, lomba Panjat Pinang merupakan lomba yang negatif karena merupakan bahan olokan penjajah terhadap kaum pribumi pada masanya. Namun, bagi sebagian orang, Panjat Pinang adalah refleksi perjuangan tak kenal lelah. Terlepas dari kedua hal itu, tidak ada salahnya kita merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai perlombaan, yang sudah menjadi tradisi sejak dulu. Jumari Haryadi Kohar menambahkan bahwa meskipun kondisi negara kita belum sepenuhnya merdeka, kita harus tetap optimis dalam mengarungi kehidupan.

 

6. Pesona Gadis Cantik di Pawai Pembangunan

Di Tomohon, Sulawesi Utara, rangkaian acara peringatan HUT ke-70 RI ditutup dengan pawai keliling kota. Kendaraan-kendaraan hias meramaikan pawai ini. Tri Lokon juga menunjukkan pesona kecantikan para pemangku wisata (pegawai Disparbud) yang berpakaian ala finalis putri Tomohon dengan pernak-pernik bunganya menambah semarak parade kemerdekaan ini. 

 

7. Merah Putih Berkibar di San Francisco

Dari negeri paman sam, Amerika Serikat, Saumiman Saud berbagi cerita tentang sang saka merah putih yang berkibar dalam upacara HUT ke-70 RI di Wisma Indonesia, San Fransisco. Upacara bendera dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Konsul Jenderal dan dibagikan kepada beberapa orang tokoh masyarakat Indonesia di San Francisco dan dilanjutkan dengan makan siang bersama yang telah disediakan oleh Konsul Jendral Republik Indonesia (KJRI). Beberapa kegiatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia juga dilaksanakan di sana.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kemerdekaan yang telah diraih selama ini adalah hasil jerih payah dan tumpah darah rakyat Indonesia. Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Merenungkan jasa para pahlawan dan memaknai kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya adalah salah satu bentuk refleksi patriotisme untuk kemerdekaan negeri kita tercinta. (RD)

Dirgahayu Indonesiaku! Ayo kerja! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun