Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masa Orientasi Siswa Melenceng dari Niat Mulia, Kompasianer Ikut Garuk-Garuk Kepala

23 Agustus 2015   17:28 Diperbarui: 23 Agustus 2015   17:28 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

4. Perploncoan itu Kecil

Berbeda dengan kebanyakan artikel yang mendukung imbauan Menteri Anies Baswedan, Kompasianer Robbi Gandamana memiliki pandangannya tersendiri mengenai tradisi MOS. Menurutnya, masa perploncoan tidak harus serta merta ditiadakan hanya karena ada sejumlah sekolah yang keterlaluan dalam praktiknya. Bagaimana pun juga, MOS membuat anak didik menjadi tangguh dan berdaya tahan.

[caption caption="Sumber: Kompas Tekno"]

[/caption]

 

5. Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Experiential Learning

Siapa yang selama ini menyelenggarakan masa orientasi? Apakah tim pendidik ataukah sesama pelajar yang lebih senior? Sembari membagikan pengalamannya, tulisan Kompasianer Naftalia Kusumawardhani ini dapat menjadi rujukan bagi Anda yang tengah mencari format masa orientasi. Dalam tulisannya, Naftalia menegaskan pentingnya metode masa orientasi bagi pembentukan karakter seseorang. Tetapi tidak bisa instan seperti yang selama ini banyak diterapkan di institusi pendidikan, melainkan perlu ada program yang berkesinambungan.

[caption caption="Sumber: Kompas Cetak"]

[/caption]

 

6. Benarkah Mereka Meninggal karena MOS? Atau Sekadar Refleksi Persaingan Media?

Sebagai masyarakat pengamat, Kompasianer Fidel Dapati Giawa merasakan ada yang janggal pada pemberitaan media seputar korban MOS. Beberapa anak yang dilaporkan meninggal tidak sungguh-sungguh meninggal pada saat mengikuti rangkaian MOS, tetapi hanya berdekatan dengan hari penyelenggaraan. Kompasianer Fidel Dapati pun menjadi curiga, apa jangan-jangan fenomena ini menjadi besar dan berlebihan karena media mengait-kaitkan musabab beberapa kasus sehingga seakan-akan semuanya meninggal karena proses MOS yang melewati batas?

[caption caption="Sumber: edukasi.kompas.com"]

[/caption]

Tetap diselenggarakan atau tidaknya masa orientasi siswa baru tentunya masih akan ramai menyita opini pro dan kontra dari masyarakat. Berulang dan berputar terus hampir setiap tahunnya. Tetapi tentunya ada yang ingin bersama-sama kita capai untuk lebih baiknya kualitas siswi dan siswa. Semoga pemangku kebijakan dapat segera menemukan formula masa perkenalan yang tepat bagi generasi muda di Indonesia ya, Kompasianer! (WK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun