Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tragedi Hercules, Duka Penerbangan Indonesia

16 Agustus 2015   12:21 Diperbarui: 16 Agustus 2015   12:21 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat tulisannya, Assaro Lahagu mengungkapkan beberapa fakta di balik jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan. Salah satunya yang sangat jelas menjadi sorotan publik adalah umur pesawat yang sudah sangat tua, yakni menginjak 51 tahun. Umumnya, umur pesawat angkut yang masih standar adalah paling lama 25 tahun. Hal tersebut seolah menunjukkan bahwa anggaran untuk melengkapi Alutsista yang dimiliki AU sangat minim dan memprihatinkan hingga memaksa TNI AU untuk tetap menggunakan pesawat yang sudah tua dengan alasan masih layak terbang.

 

4. Tragedi Hercules dan Dana Aspirasi DPR

Fakta tak terbantahkan bahwa pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara adalah pesawat yang sudah tua dan uzur secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa sistem pertahanan negeri ini masih mengandalkan alutsista rongsokan. Menurut pendapat M. Kanedi, jatuhnya pesawat Hercules bersamaan dengan isu keinginan para anggota DPR untuk meloloskan usulan mengenai dana aspirasi adalah dua ironi yang mengusik hati nurasi kita sebagai anak bangsa.

 

5. Hibah F-16 vs Hercules

Kompasianer Moh Rozaq Asyhari menyoroti dan membandingkan hibah pesawat yang terjadi di dua era pemerintahan negeri ini. Jika pada era Presiden Soekarno, Indonesia mendapatkan hibah pesawat Hercules keluaran terbaru yang layak terbang dan masih bisa diandalkan, bahkan digunakan selama 50 tahun, berbeda dengan era Presiden SBY yang juga memperoleh hibah pesawat F-16  C/D blok 25 yang ternyata sudah lama menjadi barang rongsokan yang terparkir di lembah sampah jet tempur, hingga untuk membuatnya menjadi layak terbang kembali pemerintah Indonesia harus mengeluarkan $500 juta USD. Sebuah hibah yang tidak lain adalah jebakan.

 

6. Yang Lama Dikandangkan, Beli Alutsista yang Baru

[caption caption= "Petugas berada di lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, 30 Juni 2015. Pesawat itu jatuh dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo pada pukul 12.08 WIB ketika hendak menuju Tanjung Pinang. (TRIBUN MEDAN / DEDY SINUHAJI)"]

[/caption]

Meledaknya pesawat tempur F-16 dan jatuhnya pesawat Hercules C-130 menjadi tamparan sekaligus mengundang pertanyaan pada jajaran TNI AU, terutama ketika diketahui bahwa pesawat Hercules C-130 yang notabenenya digunakan untuk keperluan militer ternyata juga digunakan sebagai alat transportasi masyarakat sipil.

Dalam artikelnya, Imam Kodri mengemukakan pendapat, yaitu adanya kelemahan dalam hal pengawasan dan koordinasi di internal TNI AU, karena jika pengawasan dan koordinasi dilakukan secara berkala dan maksimal tentunya pesawat yang sudah berumur lebih dari 20 tahun tidak akan diberi ijin untuk terbang dan berujung pada kecelakaan. Sederet kecelakaan yang dialami oleh pesawat milik TNI AU seharusnya dijadikan momentum untuk memperbaiki lagi pola pengawasan, koordinasi, memodernisasi dan memperbaharui alutsista.

 

7. Mus(h)ibah

Herculles itu meminta. Adiputra udara nusantara. 
141 nyawa melaju. Raga dan ruh tak lagi satu
Terpisah. Menghibah diri, tumpah tercacah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun