Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tragedi Hercules, Duka Penerbangan Indonesia

16 Agustus 2015   12:21 Diperbarui: 16 Agustus 2015   12:21 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="TRIBUN MEDAN / RISKI CAHYADI - Badan pesawat Hercules C-130 TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, 30 Juni 2015."][/caption]

Anda mungkin familiar pada gambar pesawat di atas. Besar dan gemuknya pesawat Lockheed C-130 Hercules memang mudah dikenali. Pesawat terbang yang memiliki empat mesin turbopop bersayap tinggi ini memang sudah lama menjadi andalan pasukan militer di seluruh dunia.

Pesawat terbang yang muncul pertama kali dalam bentuk prototipe pada 23 Agustus 1954 di Lockheed, California, Amerika Serikat ini memang memiliki banyak keunggulan. Tidak hanya sebagai alat angkut bagi tentara dan pesawat kargo, kini pesawat Hercules juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulans udara. Memiliki daya tahan yang baik dan kemampuan untuk lepas landas di landasan yang pendek juga menjadi keunggulan lain dari pesawat ini.

TNI Angkatan Udara adalah pasukan militer kedua setelah negara asalnya, yakni Amerika Serikat, yang memiliki pesawat terbang jenis ini pada tahun 1975. Indonesia menerima pesawat Hercules tipe C-130 dari pemerintah Amerika Serikat sebagai penukar tawanan perang pilot CIA, Allen Pope yang terlibat membantu pemberontakan Permesta di Sulawesi pada tahun 1958.

Kini sudah 50 tahun berlalu sejak si tubuh besar Hercules mendarat di Indonesia. Keberadaanya yang sangat membantu terutama dalam kegiatan militer, sipil, juga kemanusiaan membuat Hercules C-130 menjadi salah satu alat angkut yang masih diandalkan oleh AURI. Namun, di umurnya yang sudah menginjak 50 tahun ini juga, tidak bisa dipungkiri bahwa Hercules C-130 mulai menunjukkan kelemahannya. 

Kompasianer, inilah 9 artikel pilihan yang dikurasi dari topik pilihan "Pesawat Hercules Jatuh". Artikel-artikel lainnya dapat dibaca di sini. 

1. Pesawat Hercules Jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan

Selasa, 30 Juni 2015 ketika matahari menyinari Kota Medan dengan teriknya, sebuah peristiwa yang sama sekali tidak terduga terjadi dan menggemparkan warga di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Kompasianer Ardi Winata Tobing memberikan laporan tentang peristiwa jatuhnya pesawat Hercules tipe C-130. Pesawat yang akan melakukan misi distribusi logistik ini tinggal landas dari Lanud Suwondo, Medan sudah terlihat mengeluarkan asap hitam dan meledak saat di udara sebelum akhirnya terbang rendah dan menghunjam daratan. Dalam pesawat yang dikemudikan Kapten Penerbang Sandy Permana juga terdapat 12 kru yang merupakan personil TNI juga 100 orang penumpang sipil. 

 

2. Hercules Itu Bukan Dewa!

[caption caption="Proses Evakuasi Korban Hercules Jatuh (dok. Tribunnews)"]

[/caption]

Dalam artikelnya, Ahmad Imam Satriya mempertanyakan SOP pemeriksaan berkala pesawat militer di bandara apakah sama dengan SOP pesawat komersial. Sebuah masalah besar jika negara tidak memiliki dana yang mencukupi untuk melakukan perawatan dan peremajaan pesawat militer yang sudah berumur 50 tahun. Keperkasaan dan keabadian Hercules seperti yang kita kenal selama ini di dunia khayal ternyata tidak berlaku dan bertolak belakang jika kita melihat apa yang terjadi dengan pesawat Hercules C-130.

 

3. Hercules yang Jatuh di Medan adalah Wajah TNI Angkatan Udara Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun