Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Serba Serbi Asian Games 2014

9 Oktober 2014   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:43 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, beraksi di nomo final nanquan pada cabang wushu Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Sabtu (20/9/2014). (kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Kontingen Indonesia dalam upacara pembukaan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Jumat (19/9/2014). (tribunnews.com)"]

[/caption]

Meski jika di bandingkan dengan prestasi Indonesia di ajang sebelumnya yang meraih posisi ke 15 dengan jumlah medali sebanyak 26 medali dengan rincian 4 emas, 9 perak dan 13 perunggu, namun kini Indonesia hanya di peringkat 17 dengan rincian 4 emas, 5 perak dan 11 perunggu dengan total jumlah medali sebanyak 20 medali.

Pertanyaanya, apakah prestasi Indonesia menurun?

Hal ini terlihat dari engganya Korea Selatan mengadakan pertandingan cabang perahu naga, hal ini sebagai hak veto sebuah negara untuk menanggalkan atau menambahkan cabang olahraga tertentu yang bisa digunakan untuk mendulang emas, cabang silat misalnya yang digunakan Indonesia mendulang emas.

Perahu emas adalah kekuatan sesungguhnya dari Indonesia 3 medali emas di turnamen yang lalu membuat negara sebesar tiongkok pun sempat khawatir, jika misalnya diadakan cabang tersebut kemungkinan Indonesia bisa meraih emas lebih dari 4 medali seperti saat ini.

Catatan

Tiongkok tampil begitu perkasa dalam ajang empat tahunan ini dengan menjadi juara umum Asian Games 2014 kali ini. Dengan mengumpulkan 151 emas atau hampir sepertiga medali emas yang disediakan, dengan gabungan total medali 342 medali (151 emas, 108 perak, dan 83 perunggu) Tiongkok menyabet 25 persen dari medali yang ditawarkan.

Indonesia yang di tunjuk sebagai tuan rumah berikutnya yakni tahun 2018 Olahraga perlu menjadi perhatian khusus, karena tidak mungkin negeri dengan penduduk sekitar 252 juta jiwa tak dapat berprestasi lebih dan kini jelas kalah dengan negara yang jumlahnya belasan juta, tidak usah jauh-jauh dari negeri tetangga saja (ASEAN) Indonesia hanya berada di peringkat 4 dari 7 negara Asean.

Perlu adanya revolusi baik dalam organisasi, pembinaan serta niat serius dari seluruh insan di bumi indonesia ini, karena jika menuruttu slogan bahwa "olahraga sebagai jati diri bangsa" maka Indonesia harus mau bangkit dan tunjukan semua prestasi di pentas olahraga dunia Internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun