6. Di Mata Indonesia, Palestina Lebih Penting daripada Papua
[caption id="attachment_387481" align="aligncenter" width="499" caption="Papua (KOMPAS/WISNU WIDIANTORO)"]
Banyak jatuh korban akibat pertikaian yang terjadi antara Palestina dan Israel. Hal tersebut menimbulkan simpati dari berbagai negara termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian untuk Palestina. Tapi menurut Petrus Pit Supardi Jilung, hal tersebut tidak sesuai dengan realita yang ada di Indonesia. Lihat lah di Papua, kondisinya tak jauh berbeda dengan yang ada di Palestina. Setiap harinya ada korban meninggal akibat HIV, malaria, gizi buruk, hingga korban penembakan. Ada tanggapan pro kontra dari kompasianer yang membela Palestina dan yang membela Papua. Jumlah komentar dalam artikel ini adalah sebanyak 314.
7. Tak Tamat SMA Wanita Ini Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
[caption id="attachment_387482" align="aligncenter" width="448" caption="Susi Pudjiastuti di depan salah satu dari 50 pesawatnya (sumber foto : bisnis.inspiratif.blogspot.com)"]
Keputusan Jokowi untuk menaikan seorang menteri yang tidak tamat SMA di kabinetnya telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Dialah Susi Pudjiastuti, seorang yang hanya memegang ijazah SMP tapi memiliki perusahaan penerbangan Susi Air dan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Semuanya ia dapatkan bukan dengan cara instan tapi Ibu 3 anak berusia 49 tahun ini memulainya dari nol. Seharusnya masyarakat lebih menilai Susi dari nilai positif yang ia miliki, karena belum tentu kita yang sarjana bisa seperti menteri Susi.
Ada tanggapan yang mendukung maupun menolak Susi menjadi menteri. Artikel dari Kompasianer Ifani ini mendapatkan 305 komentar sepanjang tahun 2014.
8.MMM Indonesia, Penipuan Baru yang Meresahkan
[caption id="attachment_387484" align="aligncenter" width="502" caption="Ilustrasi MLM/Kompasiana (Kompas.com)"]
Akhir-akhir ini banyak informasi bertebaran di media sosial yang menawarkan keuntungan sebesar 30% dari bisnis online MMM (Manusia Membantu Manusia). Hal tersebut menurut Alan Budiman tidak masuk akal atau cenderung suatu “penipuan”. Sangat tidak masuk akal jika uang yang diberikan member hanya diputar saja tanpa didagangkan tapi mendapatkan profit. Ia hanya menyarankan kepada teman-temannya yang bergabung ke bisnis tersebut agar berhati-hati. Dalam artikel tersebut berbagai tanggapan pun diberikan, baik orang yang sudah melakukan bisnis tersebut maupun mengganggapnya sebagai penipuan. Artikel ini pun mendapatkan total komentar sebanyak 305.
9. Uang: PKS Hancur (Bag. 2)
[caption id="attachment_387486" align="aligncenter" width="499" caption="Ilustrasi uang (Shutterstock/Kompas.com)"]
Dalam artikel ini Mahendra menjelaskan tentang bagaimana uang berkembang dan nilainnya menurun dari tahun ke tahun. Ia juga menyebutkan bahwa pangkal permasalahannya ada di sistem yang menganut “riba”. Mahendra menyertakan link di bagian akhir artikelnya sebagai referensi bacaan. Artikel ini pun mendapatkan komentar sebanyak 296, baik yang menyetujui, menentang, ataupun memberikan masukan terhadap opininya tersebut.
10. Konyolnya Dokumen Hoax Kementerian BUMN Ini
Gatot Swandito menulis artikel tersebut untuk menanggapi kiacauan yang diposting oleh akun Twitter-nya @estiningsihdwi (Dwi Estiningsih) dan tanggapan dari Hidayat Nur Wahid. Dwi memposting foto dokumen kriteria rekruitmen BUMN yang salah satu isinya tidak memperbolehkan pegawainya mengenakan jilbab syari. Kemudian Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menanggapinya dan meminta Menteri Rini Soewandi untuk mengklarifikasinya. Gatot menyayangkan Nur Wahid yang cepat-cepat menanggapi postingan Dwi padahal sudah terlihat jelas dokumen yang diberikan itu palsu. Artikel tersebut mendapatkan tanggapan sebanyak 292 komentar.
11. Mata Najwa Permalukan Kubu Prabowo
[caption id="attachment_387488" align="aligncenter" width="448" caption="Screenshot Mata Najwa (Kompasiana/Uwes Fatoni)"]
Setelah debat pemilihan presiden yang diadakan oleh MetroTV, Alan Budiman pun memberikan komentarnya dalam artikel ini. Debat di acara Mata Najwa itu seolah-olah mempermalukan kubu Prabowo yang diwakili Mahfud MD dan Fadli Zon. Hal tersebut tentu saja dengan profesionalitas Najwa Shihab, bukan karena ia sedang berada di televisi swasta yang pemimpinnya mendukung capres Jokowi. Wakil dari kubu Jokowi yang diwakili oleh Anies Baswedan dan Adian Napitupulu terlihat lebih tenang dalam menanggapi pertanyaan. Artikel ini tentunya mendapatkan respon dari pendukung Jokowi dan Prabowo hingga mencapai 290 komentar.