Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Penjelasan Seputar “Iklan” Porno di Kompasiana

6 Januari 2015   21:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:41 5577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_388900" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi-Adware/Kompasiana (dreamstime.com)"][/caption]

Sampai saat ini, kami masih mendapatkan laporan seputar munculnya ‘iklan’ bergambar porno di website Kompasiana. Artikel yang mengulas dan mempertanyakan keanehan ini juga sudah banyak ditayangkan oleh Kompasianer.

Sebenarnya, gambar di bagian iklan website Kompasiana yang muncul di komputer seseorang bukanlah sebuah sebuah bentuk iklan. Dan sekalipun ada saja yang melaporkan masalah ini, tapi penampakannya hanya muncul di segelintir komputer. Itulah sebabnya dalam artikel ini akan dijelaskan seputar ‘iklan’ dalam tanda petik ini. Dan bagaimana kaitannya dengan Kompasiana dan Google Adsense yang ditempatkan di bagian-bagian tertentu halaman Kompasiana.

Seperti yang bisa teman-teman Kompasianer lihat, di setiap halaman Kompasiana akan muncul iklan dari Google Adsense yang isinya disesuaikan oleh Google dengan perilaku pengguna atau kata kunci artikel yang sedang dibaca. Iklan Google ini selalu disertai dengan tanda huruf ‘i’ dan tombol ‘x’ di sudut kanan atas. Apabila Anda mengarahkan kursor ke tanda ‘i’ dalam kurung, akan muncul kata ‘Iklan oleh Google’ atau “Ads from Google’.

[caption id="attachment_345150" align="aligncenter" width="317" caption="Salah satu konten iklan dari Google Adsense di Kompasiana (www.kompasiana.com)"]

14205445271240878403
14205445271240878403
[/caption]

Sedangkan tanda ‘x’ merupakan tombol tutup yang berfungsi untuk menghilangkan iklan tersebut dari halaman. Setelah tombol ‘x’ diklik, iklan itu akan hilang dan Google menampilkan tiga alasan untuk Anda pilih, kenapa iklan itu tidak semestinya tayang di halaman tersebut.

[caption id="attachment_345151" align="aligncenter" width="337" caption="Bagian ini muncul setelah tombol "]

14205445891455490354
14205445891455490354
[/caption]

Lalu apakah kehadiran Google Adsense itu terkait erat dengan ‘iklan’ porno yang kerap dilaporkan Kompasianer?

Nyatanya tidak.

Google sendiri sangat ketat dalam mengelola konten iklan yang boleh dimuat publisher di Google Adsense:


The AdSense network is considered family-safe, which means that publishers aren't permitted to place Google ads on sites which contain pornography, adult, or mature content. If your site has content which you wouldn't be comfortable viewing at work or with family members around, then it probably isn't an appropriate site for Google ads. Please note that we also don't allow AdSense for search (AFS) search boxes to be placed on adult content pages.

Dan faktanya, hampir semua ‘iklan’ yang dilaporkan bukan berasal dari Google Adsense. Hal ini bisa dilihat (atau bisa Anda cek sendiri) dengan tidak adanya tanda huruf ‘i’ dan tombol ‘x’ seperti dijelaskan di atas. Kalau pun ada iklan Google Adsense yang isinya tidak senonoh, kami akan jauh lebih mudah mengatasinya, yaitu dengan meneruskan laporan tersebut ke pihak Google. Dan Google akan segera mengambil tindakan tegas kepada pengisi iklan karena jelas-jelas bertentangan dengan aturan Google. Laporan tersebut sejauh ini sangat sedikit jumlahnya dan sudah diambil tindakan oleh Google.

Lantas kalau bukan dari Google, apa sebenarnya ‘iklan’ porno itu, dan bagaimana bisa muncul di halaman Kompasiana pada komputer tertentu?

Iklan itu muncul karena adanya perangkat lunak iklan atau dikenal dengan nama adware. Perangkat lunak ini merupakan bagian dari penyusup internet, bersama sejumlah perangkat lunak lain yang secara diam-diam menginstalasikan dirinya tanpa sepengetahuan pengguna untuk menampilkan iklan-iklan ketika pengguna berselancar di internet.

Penyusup internet atau internet intruder lain yang terkenal di jagad  maya adalah malware (perangkat lunak yang mencurigakan) dan spyware (program yang diam-diam merekam segala aktifitas berinternet pengguna untuk dijual ke pihak ketiga). Ketiga penyusup ini terpasang saat anda berkunjung ke satu website yang tidak aman atau saat anda mengklik sebuah tautan pada sebuah website atau jendela pop-up yang berisi informasi yang mencurigakan.

Saat ini, Kompasiana sedang menginventarisir iklan susupan yang pernah ditemukan oleh pengguna Kompasiana. Untuk itu, kami membutuhkan bantuan Anda untuk melaporkan tautan yang termuat dalam ‘iklan’ porno tersebut. Bila Anda menemukannya, foto iklan tersebut, klik iklannya, lalu kirim foto iklan tadi dengan menyertakan tautan yang sudah Anda salin ke email kompasiana[at]kompasiana[dot]com dengan subyek “Iklan Porno”.

Kiat menghilangkan ‘Iklan’ Porno

Agar iklan semacam ini tidak muncul lagi di kemudian hari, Anda bisa menggunakan fitur ektensi yang disediakan oleh peramban yang sedang digunakan untuk memblokir iklan tersebut.

Untuk memastikan bahwa browser Anda sudah bersih dari adware, Anda bisa menghapus ‘history’ atau ‘cache’ yang ada di browser. Dan jangan lupa untuk memasang dan mengaktifkan program antivirus internet security, dari vendor mana pun, saat berselancar di dunia maya. Agar komputer Anda terlindungi dari serangan virus dan sejenisnya. (JET)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun