Bahkan dari pernyataan-pernyataan tersebut, Paulus Teguh menilai Prabowo benar-benar gawat bila jadi presiden. Opini ini diganjar view sebanyak lebih dari 56.570 kali.
8. Luar Biasa, Inikah Cara Tuhan Melindungi Jokowi?
[caption id="attachment_389483" align="aligncenter" width="450" caption="Jokowi / kompas.com (Robertus Belarminus)"]
Bejo Al-bantani memiliki analisis menarik tentang bagaimana nasib baik selalu berpihak kepada Jokowi terkait posisinya sebagai capres. Â Pertama adalah perlindungan Tuhan lewat peringatan Taufik Kiemas agar Jokowi menjauhi Prabowo karena Prabowo akan "menusuk dari belakang". Hal itu terlihat dari sikap Prabowo yang menebar citra ke media bahwa dialah pahlawan atas kepopuleran Jokowi-Ahok yang ketika baru menang pilgub DKI. Jusuf Kalla lalu mengklarifikasi bahwa dirinyalah yang "membawa" Jokowi ke Jakarta. Ketika pilpres berlangsung, Jokowi "dituntun" oleh Tuhan untuk memilih cawapres JK daripada Puan Maharani, Abraham Samad, dan Mafhud MD. Kemudian ketahuanlah bahwa Mahfud MD tersandung kasus suap dalam pilkada Banten. Sebelumnya, sebelum memutuskan berpihak ke kubu Jokowi atau Prabowo, PPP bertanya kepada Jokowi siapa cawapres pilihannya. Namun, Jokowi tak menjawabnya. Setelah itu PPP memutuskan berpihak kepada Prabowo. Tak lama kemudian, ketua umum PPP (Suryadharma Ali) ditetapkan sebagai tersangka KPK. Selain itu, Jokowi dikelilingi orang-orang baik, sementara Prabowo dikelilingi orang-orang yang bermasalah dan barisan sakit hati. Opini Bejo Al-bantani ini dibaca sebanyak lebih dari 54.424 kali.
9. SBY, "Presiden Terlicik yang Pernah Dimiliki Indonesia"
[caption id="attachment_389533" align="aligncenter" width="432" caption="Sumber: https://twitter.com/hashtag/shameyousby"]
Ketidaksinkronan antara pernyataan SBY bahwa Partai Demokrat mendukung pilkada langsung dengan aksi walkout kader Partai Demokrat dalam sidang yang membahas RUU Pilkada seolah-oleh membuka tabir skenario licik SBY. Dengan mudah sebagian publik menyimpulkan bahwa pernyataan dukungan tersebut hanyalah akal-akalan licik agar rakyat menilai Partai Demokrat berpihak kepada rakyat. Momen-momen ketika SBY melancarkan strategi licik tidak hanya itu. Sebut saja pernyataan bahwa Partai Demokrat netral tidak memihak Jokowi-JK maupun Prabowo, namun para petinggi dan kader Partai Demokrat dalam sikapnya malah memihak Prabowo-Hatta. Contoh lainnya lagi adalah pernyataan SBY kepada Megawati bahwa ia tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden pada periode Pilpres 2004, namun pada kenyataannya ia kemudian menjadi capres dalam Pilpres 2014. Opini menohok telisikan Daniel H.t. ini menarik pembaca sebanyak lebih dari 54.449 kali.
10. Fakta Kunci Tuduhan Penculikan Prabowo
[caption id="attachment_389496" align="aligncenter" width="443" caption="Ilustrasi- Prabowo Subianto, salah satu Capres dari Partai Gerindra. (KOMPAS.com)"]
Nama Prabowo Subianto bagi sebagian orang mungkin melekat dengan peristiwa penculikan, penembakan mahasiswa Trisakti, dan tragedi 1998. Apakah fakta kunci tuduhan penculikan oleh Prabowo? Ratu Adil memaparkan secara detail. Berdasarkan fakta penculikan, mahasiswa yang diculik/diamakan sejumlah 24 orang. Mereka diamankan karena dianggap berpotensi mengganggu kestabilan nasional. Sejumlah 9 mahasiswa dari 23 mahasiswa yang diamankan Tim Mawar (Prabowo) dibebaskan, sisanya yang 15 dinyatakan hilang. Jadi, tidak benar bahwa Prabowo yang melakukan penculikan tersebut. Terkait penembakan mahasiswa Trisakti, pelurunya ternyata berasal dari Polri Unit Gegana, bukan dari Kopassus perintah Prabowo Subianto. Sementara itu, berdasarkan penyelidikan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta, Prabowo Subianto terbukti tidak terlibat dalam Kerusuhan Mei 1998. Reportase oleh Ratu Adil ini dibaca sebanyak lebih dari 54.362 kali.
11. Izinkan Saya Membalas Surat Tasniem Fauziah
[caption id="attachment_389501" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar: aktual.co"]
Seperti halnya ayahnya, Amien Rais, yang kontra-Jokowi, Tasniem Fauziah mengecam Jokowi atas putusannya menjadi capres dalam Pilpres 2014 melalui surat terbuka. Surat yang disoroti oleh publik itu pun dijawab oleh Hai Hai. Atas ketidaksetujuan Tasniem terhadap Jokowi yang menjadi capres sebelum masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta habis, Hai Hai menjawab bahwa Tasniem seperti halnya Soeharto yang berpikir bahwa tidak ada orang Indonesia yang sanggup menjadi presiden selain dirinya. Atas keraguan Tasniem akan kemampuan Jokowi memimpin 250 juta rakyat Indonesia, dijawab bahwa Jokowi tidak akan sendirian memimpin Indonesia, tapi dibantu para menteri dan para pejabat level tertentu. Atas pertanyaan Tasniem apakah kalau terpilih sebagai presiden, Jokowi akan punya keterikatan yang besar dengan Megawati, Hai Hai beropini tidak ada salahnya pengaruh Megawati terhadap Jokowi. Masih ada beberapa poin lainnya jawaban Hai Hai atas surat terbuka Tasniem Fauziah. Jawaban atas surat tersebut dibaca sebanyak lebih dari 53.636 kali.
12. Pak Amien Rais, Bacalah bila Anda Sempat
[caption id="attachment_389495" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber: kompas.com"]