[caption caption="Kompasianival 2015"]
[/caption]Ajang tahunan para Kompasianer kembali digelar di tahun 2015 lalu. Acara yang dihelat selama dua hari, 12-13 Desember dan bertempat di Gandaria City berlangsung meriah. Kompasianival 2015 digelar bertemakan Indonesia Juara. Selama acara berlangsung, hadir para pembicara yang sangat inspiratif, yang telah memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.
Kompasianival merupakan ajang kopi darat terbesar di Indonesia. Ini merupakan acara puncak yang selalu dinantikan oleh Kompasianer, selain mendapat masukan inspiratif dari para pengisi acara, Kompasianer juga dapat bersilaturrahmi, temu sapa dengan Kompasianer lainnya.
Berikut sejumput kisah yang disampaikan Kompasianer terkait Kompasianival 2015 yang terangkum dalam topik pilihan Kompasianival 2015.
1. Suka-duka Mendampingi Anak Sekolah di Kompasianival 2015
Salut kepada semua peserta yang telah hadir di Kompasianival, khususnya mereka yang berdomisili di luar Jakarta. Ada semangat dan perjuangan lebih yang telah mereka keluarkan demi dapat bergabung, silaturahmi dengan sesama Kompasianer lain. Salah satunya Kompasianer Selamet Hariadi, Remaja asal Malang ini berangkat sejak Kamis menuju Jakarta dari Malang, pergi bersama para Kompasianer muda yang ia seleksi untuk diajak berkunjung ke Kompasianival. Tidak hanya itu, di tempat acara mereka melakukan pameran kecil yang ditampilkan di booth Komunitas.
2. Gado-gado Kompasianival 2015, dari Kopdar, Tambah Wawasan dan Beragam Hiburan
Dewi Puspasari, Kompasianer yang baru aktif ikut kegiatan Kompasiana setahun terakhir ini memberikan tanggapannya tentang kemeriahan acara Kompasianival 2015. Ada kesan tersendiri saat ia dapat mengikuti banyak rangkaian kegiatan. Menurutnya, di Kompasianival ini saya menikmati beragam acara dari acara dadakan makan siang bersama Presiden, ikut beragam nangkring, jalan-jalan ke booth komunitas dan ikut kuis di beberapa booth.
3. Dari Pulau Kendur ke Istana Negara ala Backpacker
Sikap gigih dan inspiratif juga bisa kita dapatkan dari Rakhmat Fadli, Kompasianer asal Pulau Kundur, Kepulauan Riau. Ia menempuh perjalanan darat dari Riau, mampir ke Medan kemudian menuju Jakarta untuk sampai ke Kompasianival serta bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Pergi ke kompasinival dengan cara Backpacker-an, waktu tempuh perjalanan yang lama, kendala dan persiapan yang kurang optimal, menimbulkan banyak kisah menarik yang perlu kita simak.
Kisah “Dramatis” Fadli setibanya di Jakarta, saat akan menghadiri jamuan makan siang di Istana Negara bersama Presiden Jokowi pun dituliskan oleh Syaifuddin sayuti: Fadli dan Perjuangannya Bertemu Jokowi: Saat berjumpa di pos keamanan Sekretariat Negara (Sekneg), saya serahkan pesanan dia. Tapi ada masalah baru yang muncul, Fadli hanya bersandal dan tak membawa sepatu.
4. Jokowi, Blogger dan Ajakan Optimisme
Acara jamuan makan siang yang dihadiri oleh 100 Kompasianer bersama dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta (12/12/2015), merupakan momentum langka. Kegiatan tersebut semakin menarik saat para netizen diajak bertukar pikiran terkait permasalahan bangsa. Junanto Hendrawan, menjelaskan kepada kita tentang di mana letak “peran penting” netizen dalam membantu meringankan permasalahan bangsa, seperti yang dimaksud oleh Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutannya di depan para Kompasianer.
5. Jalan Sunyi Menapak Kompasianer of The Year 2015
Muhammad Armand Kompasianer of The Year 2015, bercerita tentang awal mula perjumpaannya dengan Kompasiana, suka-duka dan rasa minder mengiringi proses pembelajaran menulisnya. Meragu di Pemula, adalah kalimat pembuka bagaimana ia menuliskan kisahnya. Menurutnya, Suka-duka, itu mutlak adanya. Penulis kuat-kuatan untuk taklukkan segala barrier dalam menulis. Kadang-kadang juga down. Tetapi kerap-kerap bersuhu tinggi untuk tuangkan segala pikiran, empirik dan rasaku/emosi.
6. Menteri Rizal Ramli Berbagi Tips EGP (Emang Gue Pikirin)
Di Kompasianival, beragam kegiatan dan acara menarik tersaji untuk para pengunjung, di antaranya adalah acara Nangkring Tokoh Bicara bersama Menko Kemaritiman Bapak Rizal Ramli. Sikap tegas nan kontroversialnya sering menimbulkan beragam tanggapan. Rahayu Setiawati, merangkum beberapa tips menarik yang disampaikan oleh Bapak Rizal Ramli ketika bersikap terhadap haters maupun lovers. Seperti, Hidup tidak bisa terlepas dari pro dan kontra. Bila sikap haters sangat menyebalkan, kita tidak perlu ikut emosi. Jika dia masih muda, anggap saja belum cukup bijaksana untuk bersikap dewasa.