Mohon tunggu...
Maswan Drs
Maswan Drs Mohon Tunggu... -

Hidup harus beribadah dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keteladanan dalam Pendidikan Karakter

3 Desember 2015   06:32 Diperbarui: 3 Desember 2015   06:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 30, “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah dimuka bumi” Mereka berkata “ Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah dimuka bumi sedangkan kami bertasbih, memujiMu dan menyucikan namaMu?” Dia berfirman “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Mencermati firman Allah di atas, kita sebagai pemimpin keluarga, pemimpin masyarakat dan pemimpin bangsa, maka wajib untuk mendidik anak-anak yang berkarakter membangun. Agar tugas hidup dalam membangun dunia ini menjadi damai dan sejahtera dapat terwujud, maka karakter yang ada dalam diri manusia perlu dikembangkan dalam pendidikan (pendidikan informal, formal dan non-formal), sehingga akan membentuk suatu sifat dan perilaku, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia.

Jadi pembentukan karakter adalah keharusan dan bahkan menjadi tujuan diselenggarakannya pendidikan. Hal itu pula yang menjadi tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW ke tengah-tengah masyarakat jahiliyah, sebagaimana sabdanya dalam sebuah Hadist bahwa, ‘Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW di utus untuk menyempurnakan akhlak.’

Hal sebagaimana ditulis oleh Aminah Ahmad Hasan (1985), dalam Nazariyah al-Tarbiyah fi al-Qur’ān wa-Tatbiqātuha fi Ahdi Rasulillah SAW, bahwa; “Pendidikan karakter (akhlak) dalam Islam menekankan penanaman sikap dan perilaku yang baik pada diri individu, sehingga ia mampu berbuat baik bagi dirinya dan masyarakatnya. Hubungan individu dengan masyarakat dalam Islam, merupakan hubungan timbal balik, yang diikat oleh nilai dan norma etika, dengan istilah ‘il_qah rūhiyyah khuluqiyah’ (interaksi yang diikat oleh kode etik).

Untuk menuju pembentukan pendidikan berkarakter yang sekarang ini sudah menjadi tren, maka aktualisasinya harus dicari pola, strategi dan pendekatan yang sesuai. Kepada semua komponen bangsa, terutama para perencana dan praktisi pendidikan dalam menentukan konsep pendidikan Nasional untuk pencapaian pendidikan karakter menjadi harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi.

Oleh karena itu, untuk membentuk karakter anak dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan, selain yang dijelaskan di atas, pembentukan karakter dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut: taat azas nilai agama dan moral, keteladanan, kemandirian, penanaman kedisiplinan, pembiasaan, menciptakan suasana yang kondusif dan sejenisnya.(*) (Sumber, Koran Muria 9 Mei 2015)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun