Yang hilang biarlah hilang, yang pergi biarkan pergi. Karena tak mungkin akan kembali. Karena yang hilang takkan dimiliki lagi.
Sadarilah semua sesuatu belum kau miliki, segala sesuatu belum ada. Tetapi ketika kita memiliki, ketika punya segalanya kebanyakan orang pasti lupa oleh siapa semua hal itu ada, semua kenikmatan itu diberikan.
Maka jangan heran bila apa yang dimiliki suatu saat hilang dan pergi. Harapan semua tak ada yang pasti. Tetapi usaha merupakan hal yang mendekati untuk sebuah kepastian.
Meskipun apa yang kita cintai apa yang kita milki begitu besar. Tetapi ada saatnya hanya dengan keikhlasanlah semua itu bisa dihadapi saat terjadi kehilangan dan kepergian.
Sebuah tindakan yang berharga bila mana mensyukuri apa yang dimiliki dan yang ada saat ini.
Menjaga, merawat itu lebih sulit daripada mendapatkannya. Seperti kau ingin mendapatkan cinta yang kau kejar. Setelah kau dapati mengapa tak seindah yang kau bayangkan. Begitu dapat timbul permasalahan baru, timbul cekcok dan masalah-masalah lain yang seperti istilah bahwa cinta tak selamanya indah.
Cinta butuh kehangatan agar cinta tak membosankan. tetap harus dihangatkan. Cinta juga penuh rasa dan bumbu, seperti rasa cemburu, takut dan marah. Semua itu terjadi karena kekhwatiran kehilangan seseorang yang kita sayangi.
Sebelum menyesal lebih baik perbaiki, rawat dan jaga sebaik mungkin. Jangan sia-siakan, karena kadang kesempatan itu tidak datang dua kali. Terima dan sayangi orang yang selalu ada selalu care untukmu.
Ingin rasanya mengatakan tak puas, serba kekurangan dan kelemahan dalam suatu hubungan. Tetapi kembali lagi pada pribadi masing-masing. Tak ada yang sempurna dari setiap menyayangi pasangan. Oleh karenananya dibutuhkan saling pengertian, meskipun berat. Tetapi ada saatnya hal ini harus dilakukan. Kapan saatnya pasti terjadi hal-hal yang sulit. Seperti memilih keputusan atau pilihan tertentu. Maka bila tak saling mengerti itu artinya siap untuk saling kehilangan dan timbul penyesalan.
Untuk mengulang yang telah berlalu itu mustahil. Baik yang indah maupun tak indah sekalipun. Hanya dapat mengenang, menangisi, mentertawai hanya itu yang dapat dilakukan bila sudah pergi dan hilang.
Bagaimana mengmbil hikmah dari setiap penderitaan dan luka yang pernah tergores itu. Adalah agar kamu lebih kuat, berani dan tak terulang lagi. Agar kamu bisa lebih bersyukur dan benar-benar menjaga baik-baik apa yang kau miliki saat ini. Kamu tak akan mengeti jika belum pernah mengalai kehilangan. Dan bila kamu pernah mengalaminya maka tugasmu saat ini adalah berhati-hati. Ya berhati-hati untuk tidak menganggap sepele dan tak berarti orang yang ada saat ini.
Tinggal bicara baik-baik bila ada hal yang kurang berkenan. Tak usah kau tinggikan egomu, karena itu tak berguna. Jangan merusak yang selama ini sudah terbangun dengan baik, karena hal-hal sepele dan tak perlu membesarkan suatu masalah, selama masih dapat dibicarakan dan diperbaiki.
Kebiasaan buruk yang sering kau lakukan membuat buruk dirimu sendiri. Pembiasaan yang negatif dan buruk sangka terhadapnya membuat pikiranmu berat dan akan berdampak pada hubungan yang berat pula.
Jalanilah cinta sesederhana mungkin. Walaupun cintamu tak besar tetapi usahakan tetap mengalir seperti sumber air yang tak pernah terhenti. Lakukan kejutan-kujutan kecil pada pasanganmu. Dan selalu ingat janjimu padanya dan ingat pula apa saja yang tak dia sukai terhadapmu. Kesalahan kecila akan membuatnya kesal tetapi bila kau pintar merayu dan meminta maaf yang tulus pasti cintamu akan tetap bersemi dan selalu segar untuk dijalani.
Kehilangan memberi efek sakit. Tetapi dari rasa sakit itu kita bisa belajar tentang banyak hal. Begitu pula saat merasa hatu kita hancur, maka kita akan terus menata kembali untuk bisa hiduo berkelanjutan.
Bila selama ini tak pernah menghargai apa yang sudah dimiliki maka jangan heran bila dengan cara kehilanagan akan mengajarkan kita betapa berharganya sesuatu yang kita miliki itu. Baik berupa barang, sahabat, kekasih dan orang yang kita cintai.
Kadang kita harus kehilangan seseorang sebelum akhirnya menyadari betapa berartinya dia dalam hidup kita.
Kehilangan itu mengajarkan untuk rela dan ikhlas. Bila telah digariskan seperti itu maka tak ada hal yang dapat dilakukan selain melepasnya untuk pergi dan hilang dari kehidupan kita. Walaupun hati merasa remuk, hancur tetapi dari situlah kita belajar untuk tegar dan tabah.
Semua tak ada yang kebetulan, yang terjadi dalam hidup kita. Karena disitulah kita sedang diuji kesabarannya. Ada kalanya apa yang kita miliki itu sejatinya bukan yang terbaik, namun ada kalanya Tuhan memiliki rencana dan pengganti yang lebih baik, itupun bila kita memiliki keyakinan dan iman, bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan atas kehendak-Nya.
Mungkin sebenarnya kita tidak pernah kehilangan apapun dalam hidup ini, mungkin hanya ditukar dengan sesuatu yang jauh lebih indah.
Belajar menerima keadaan itu tidaklah mudah. Tetapi dengan keadaan sedih dan pahit itulah yang akan mendewasakan kita untuk menghadapi tantangan dan kejadian atau kejutan tak terduga dimasa yang akan datang. Dengan begitu semangat untuk bangkit dan mampu melupakan masa lalu beserta kenangan-kenangannya dulu.
Jangan mengira apa yang kita miliki, apa yang kita cintai, apa yang selama ini kita banggakan dan harapkan itu bersifat abadi. Karena semua itu hanyalah titipan semata, dan bila hanya titipan, maka terserah yang punya mau mengabil dan membawanya kapan saja. Sikap rela dan siap kehilangan inilay yang harus kita tanam agar tak merasa kecewa berat dan menyesal yang mendalam. Oleh karena itu jaga selalu apa yang mesti kita jaga.
Sebagaimana pepatah mengatakan "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan". entah oleh berbagai macam hal seba hilang dan berpisah. Bisa terjadi baik karena jarak, karena orang lain, ataupun maut. Rasa sempi, hampa karena kehilangan amat wajar, yang tak wajar itu bila kita berlarut-larut dalam kesediah dan penyesalan yang akan merugikian diri kita sendiri.
Perpisahan itu mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik kebersamaan adalah anugerah, yang tidak boleh disia-siakan".
Maka bahagiakanlah, jagalah dan gunakan kesempatan sebelum kehilangan dan penyesalnmu datang yang akhirnya tak dapat melupakan. Sebab penyesala tak akan bisa mengubah sesuatu yang sudah hilang untuk kembali.
Sebagai penutup ada kalimat indah untuk kita renungkan dan aplikasikan dalam kehidupan kita.
"Bahagialah secukupnya, sedih seperlunya, mencintai sewajarnya, membenci sekadarnya, dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H