Cinta tak ada habisnya bila kita membahasnya, bahkan arti cinta itu sendiri beragam dan tak akan ada batasnya.
Cinta membuat seseorang membuat bahagia, semangat, membuat harapan baru, merubah seseorang dan lain-lain. Tetapi cinta juga justru dapat sebaliknya. Membuat seseorang merasa hancur, putus harapan, tak semangat, bahkan dapat mengakhiri hidupnya gegara cinta.
Betapa bahagianya mencintai itu, betapa indahnya ketika kita mencitai seseorang. Apapun yang dilihatnya pasti indah, apapun yang ada padanya pasti seperti tak ada kekurangannya. Jika ditanya kenapa kamu mencintainya. Jawabannya pasti mencitainya tanpa alasan, atau cinta itu buta yang tak memandang umur, ras, harta, tahta, ataupun tak memandang fisik.
Namun semua itu ada kalimat yang menyadarkan kita agar berhati-hati dengan cinta. Karena ingat "Cinta itu tak selamanya indah". Begitu juga ketika kita mencintai tanpa dicintai. Sebagian orang ada yang merasa sakit hati karena tak terbalas cintanya, tetapi yang memahami tentang cinta tanpa dibalaspun tak apa. Karena adanya prinsip cinta tak harus memiliki.
Seperti yang dikatakan Jalaludin rumi "tanda-tanda bahwa kamu jatuh cinta beneran adalah ketika kamu tidak lagi egois, tidak lagi memikirkan keuntunganmu apa. Begitu juga kepada Allah.
Kalau kamu masih menghitung-hitung untungnya apa, sejatinya kamu belum ikhlas dan masih belum memiliki tanda-tanda cinta sejati.
Pengertian diatas menyadarkan kita, mungkin tentang masa lalu kita bersama mantan kekasih yang akhirnya tak menjadi jodoh kita, atau pernah mengagumi dan mencintai tapi kita tak mendapatkan apa-apa. Maka selayaknya kita harus mengikhlaskan itu semua.Â
Biarkan menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan. Ambil hikmahnya. Bila kita bisa melakukan itu semua berarti cinta kita termasuk cinta sejati. Yang tak mengharapkan suatu balasan atau mendapat keuntungan atau kerugian.
Jangankan mendapat balasan cinta, bagi orang yang tak terbuka justru tak perlu tahu atau diketahui oleh orang yang dicintai tersebut. Ada yang lebih senang dengan cara mengadukan kepada Sang pemilik hati, dengan doa-doa disetiap kesempatan dan hari-harinya. Meliahat orang yang dicintai bahagia, senyum dan sehat selalu itu saja sudah membuat bahagia.
Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan yang datang pertama atau paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi. (Sujiwo Tejo).