Mohon tunggu...
Aprisna Hantari Butarbutar
Aprisna Hantari Butarbutar Mohon Tunggu... -

persahabatan akan membuat hidup menjadi berwarna. hidup sahabat..... hidup sahabat.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Harus Biru?

13 April 2014   14:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa harus Biru?

seperti yang sudah kita ketahui, bahwa PESAWAT KEPRESIDENAN RI yang telah sampai di Indonesia adalah bermotif berwarna biru. pesawat kepresidenan tersebuit merupakan saran bagi presiden dalam membantu tugasnya, baik dalam negri maupun luar negri. muncul segudang pertanyaan dibenak banyak orang, mengapa harus berwarna biru ya? banyak orang berpikir, pesawat kepresidenan sengaja dibuat berwarna biru oleh permintaan presiden RI sendiri. yang mana SbY adalah berasal dari partai demokrat yang mengusung warna biru. justru, dengan warna tersebut banyak memunculkan anggapan bahwa pesawat kepresidenan itu seolah-olah milik partai Demokrat yang berwarna biru tersebut. banyak juga yang menganggap hal ini adalah merupakan politik yang dilakukan oleh para penguasa. karena memunculkan banyak pertanyaaan dari orang-orang, akhirnya sekretaris negara bernama Sudi menjelaskan bahwa warna pesawat yang berwarna biru tersebut bukanlah permintaan SBY melainkan sengaja di design demikian untuk menutup kemungkinan ancanman dari luar. agar orang-orang tak mengetahui bahwa itu merupakan pesawat kepresidenan RI. alasan lain juga muncul dari Sudi yaitu warna tersebut merupakan warna yang sengaja di design karena belum ada yang menggunkan  pesawat berwarna biru seperti itu termasuk pesawat komersial sekalipun. walaupun telah mendapatkan alasan mengapa harus berwarna biru, namun pradug-praduga masyarakat yang menyatakan pesawat adalah seolah-olah milik Demokrat ini tak kunjung reda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun