Pernah belanja online? Atau malah sedang menjalankan bisnis online shop?
Tidak bisa dipungkiri, sekarang ini siapa sih yang belum pernah belanja online? Hampir setiap orang yang menggunakan smartphone pernah membeli barang secara online. Mulai dari produk fashion, kosmetik, elektronik, hingga membeli makanan pun bisa dilakukan secara online.
Dikutip dari Statista.com, bahwa peningkatan e-commerce di Indonesia sebesar 62,2% pada tahun 2019 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 77,2% dalam tiga tahun kedepan.
Namun sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang pernah membeli barang secara online tersebut, merasa was-was setelah barang dikirim oleh penjual, mereka sering menanyakan apakah paket akan aman sampai tujuan, khawatir apakah barang yang mereka beli bisa datang tepat waktu, ataupun hanya sekadar menanyakan posisi paket telah sampai dimana, dan berbagai macam kekhawatiran lainnya.
Padahal dalam hati kecil mereka selalu berharap bahwa barang pesanan mereka bisa diantarkan sampai tujuan tepat waktu dengan cepat dan aman. Dan ketika telah menunggu hari demi hari barang pesanan belum juga kian datang, terjadi keterlambatan pengiriman seperti kisaran waktu yang telah diberikan. Maka mulai timbullah perasaan was-was, khawatir, hingga muncul asumsi dari pembeli bahwa si Penjual tersebut kurang profesional. Kalau sudah begitu, siapa yang dirugikan ?
Tentu saja semua pihak yang akan terugikan. Sebagai seorang pembeli, akan merasa dirugikan karena barang pesanan mereka telat pengirimannya sampai tujuan. Sedangkan bagi seorang penjual, bisa juga sangat dirugikan karena akan berdampak pada reputasi penjual yang tidak profesional.Â
Di era industri 4.0 seperti sekarang ini, mau tidak mau semua pelaku bisnis dituntut untuk lebih cepat, inovatif dan kreatif.
Dan sadarkah Anda? Bahwa salah satu entitas yang menjembatani barang dari penjual bisa sampai ke tangan konsumen adalah jasa pengiriman atau yang sering disebut Logistik.
Sehingga, pihak Logistik pun, diharapkan untuk bisa mampu bertransformasi meningkatkan kreativitas dan pelayanannya agar selaras dengan tuntutan era digital seperti saat ini. Sebab merekalah yang secara langsung menangani pengiriman barang, menghantarkan barang penjual kepada pembeli.
Namun apa jadinya jika pihak logistik sendiri masih bertahan dengan cara pengiriman tradisionalnya, dan tidak ada inovasi untuk memperhatikan faktor-faktor kepuasan pelanggan tersebut.
Bisa dibayangkan, konsumen mendapatkan barang pesanan mereka dalam waktu yang lama, kepercayaan pembeli terhadap penjual semakin menurun, hingga akhirnya para pebisnis online atau e-commerce sulit mengalami peningkatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!